GridKids.id - Salah satu buah-buahan yang melimpah dan dijumpai di Indonesia adalah pisang.
Pisang termasuk buah favorit banyak orang karena bisa diolah jadi berbagai hidangan.
Pisang termasuk buah-buahan yang enggak mengenal musim sehingga bisa berbuah sepanjang waktu.
Tahukah kamu? Setiap buah pisang memiliki kandungan gizi yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia.
Nah, buah pisang mengandung sebanyak 0,8 gram protein, 8,1 serat, 12 miligram kalsium, dan 3 miligram natrium.
Selain itu, pisang juga mengandung berbagai mineral, seperti niasin, beta karoten, vitamin B kompleks, dan C yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Rutin mengonsumsi pisang juga bisa mencegah penyakit, seperti stroke, migrain, hingga hipertensi.
Kandungan kalium dalam pisang bisa membantu menggantikan elektrolit yang hilang dari tubuh.
Meski demikian, beberapa orang sering mengeluhkan sakit perut setelah makan pisang.
Yuk, kita cari tahu sama-sama apa penyebab sakit perut setelah makan pisang ya, Kids!
1. Kelebihan Serat
Baca Juga: Alasan Pisang Tak Boleh Dimakan saat Sarapan, Salah Satunya Bisa Mengganggu Sistem Pencernaan
Pisang mengandung serat, yang penting untuk kesehatan pencernaan.
Namun, konsumsi berlebihan serat dalam waktu singkat bisa menyebabkan sakit perut, kembung, dan masalah pencernaan lainnya.
Jika makan banyak pisang dalam satu waktu, maka tubuh mungkin kesulitan mencerna serat dalam jumlah besar sehingga menyebabkan ketidaknyamanan.
2. Kombinasi dengan Makanan Lain
Kombinasi pisang dengan makanan tertentu bisa menyebabkan masalah pencernaan, lo.
Misalnya, jika kamumengonsumsi pisang bersama dengan produk susu atau makanan berlemak tinggi, hal ini bisa mengganggu pencernaan dan menyebabkan sakit perut.
3. Intoleransi Pisang
Intoleransi pisang berbeda dengan alergi buah pisang. Alergi pisang bisa terjadi meski hanya memegang buah pisang atau mengonsumsinya sedikit saja.
Sementara orang yang memiliki intoleransi pisang baru akan merasakan efeknya setelah 24 jam lebih sesudah mengonsumsi buah tersebut.
Orang yang memiliki alergi pisang enggak bisa mengonsumsi pisang, namun orang yang memiliki intoleransi pisang masih bisa mengonsumsinya yaitu dengan jumlah yang terbatas.
Baca Juga: Populer di Indonesia, Ketahui 5 Manfaat Makan Pisang Cavendish bagi Tubuh
4. Pisang yang Masih Agak Hijau
Pisang yang masih agak hijau mengandung lebih banyak serat resisten, yang bisa menyebabkan ketidaknyamanan bagi beberapa orang.
Serat resisten enggak dicerna oleh tubuh dengan mudah dan bisa menyebabkan gas dan perut kembung.
Jika merasa sensitif terhadap serat resisten, pilihlah pisang yang lebih matang.
5. Ketidakseimbangan Kalium dan Magnesium
Tahukah kamu? Sakit perut setelah makan pisang bisa disebabkan terjadinya ketidakseimbangan kalium dan magnesium pada tubuh.
Magnesium berperan dalam mendukung fungsi otot dan saraf serta bisa membantu memprosuksi energi pada tubuh.
Nah, jika pisang dikonsumsi saat perut kosong maka bisa menyebabkan ketidakseimbangan magnesium dan kalium pada tubuh.
Maka dari itu hal ini bisa menyebabkan perut terasa mual, diare, dan kram ya, Kids.
Sebagai tambahan informasi, di bawah ini adalah beberapa cara untuk mengatasi sakit perut setelah makan pisang, antara lain:
1. Minum air putih dalam jumlah cukup untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.
Baca Juga: Bukan Pagi atau Siang, Ini Waktu Terbaik Mengonsumsi Pisang Supaya Bermanfaat Bagi Kesehatan
2. Istirahat yang cukup dan relaksasi bisa membantu meredakan stres yang bisa mempengaruhi sistem pencernaan.
3. Saat Anda merasa sakit perut setelah makan pisang, hindari makanan berat atau makanan yang bisa memicu reaksi lebih lanjut.
4. ika Anda merasa sensitif terhadap serat dalam pisang, coba mengonsumsi pisang dalam porsi yang lebih kecil.
Demikianlah informasi tentang penyebab sakit perut setelah makan pisang dan cara mengatasinya.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar