GridKids.id - Hari ini 29 Juli diperingati sebagai Hari Harimau Sedunia (International Tiger Day).
Dilansir dari laman rimbakita.com, Hari Harimau Sedunia diperingati pertama kali pada 2010 tepat di Saint Petersburg Tiger Summit atau konferensi khusus untuk harimau.
Peringatan Hari Harimau Sedunia 29 Juli menjadi mementum untuk meningkatkan kesadaran betapa pentingnya konservasi harimau.
Harimau sebagai predator puncak rantai makanan yang kini makin terancam populasinya, Kids.
Pihak yang menggagas peringatan Hari Harimau Sedunia sedunia ini adalah pecinta harimau yang berupaya mempromosikan sistem perlindungan global terhadap harimau.
Dengan promosi ini diharapkan bisa mengajak dan mengedukasi masyarakat tentang betapa pentingnya harimau bagi ekosisten dan kenapa harimau harus dilindungi.
Harimau sebagai hewan yang berperan menjaga populasi spesies lainnya berperan menjaga keseimbangan ekosistem.
Jika harimau punah, maka ekosistem akan terganggu dan menyebabkan kasus overpopulasi yang nantinya berdampak bagi kehidupan makhluk hidup lain, mulai dari satwa, tumbuhan, hingga manusia.
Eksistensi harimau juga terancam oleh aktivitas manusia yang aktif melakukan perburuan hingga perluasan lahan untuk industri hingga permukiman manusia.
Tiap tahun, populasi harimau di berbagai negara dunia terus menurun.
Sehingga momentum Hari Harimau Sedunia ini jadi salah satu cara untuk mengedukasi dan mengingatkan pada masyarakat luas tentang pentingnya eksistensi Harimau di alam bebas.
Baca Juga: Kenapa Harimau Memiliki Belang-Belang di Tubuhnya? #AkuBacaAkuTahu
Kenapa Kita Membutuhkan Harimau di Alam Bebas?
Sudah disinggung sebelumnya bahwa eksistensi harimau penting bagi ekosistem.
Harimau enggak membutuhkan manusia, namun manusia dan makhluk hidup lainnya memerlukan kucing besar ini sebagai penyeimbang ekosistem.
Kepunahan harimau adalah salah satu hal yang perlu dikhawatirkan karena kehidupan manusia bisa menemui berbagai masalah karenanya.
Harimau sebagai predator tertinggi, hewan karnivora ini menempati puncak dalam rantai makanan di alam.
Jika harimau punah dari muka Bumi maka akan terjadi fenomena trophic cascade.
Trophic cascade adalah fenomena ekologi yang membuat jumlah satwa dalam rantai makanan di bawah harimau akan melimpah.
Ketika hewan herbivora populasinya lebih banyak, maka hewan-hewan itu memerlukan lebih banyak tanaman atau tumbuhan.
Jika hewan-hewan ini terus memakan tumbuhan, maka hutan enggak bisa tumbuh maksimal dan regenerasi tumbuhan juga enggak bisa berjalan dengan lancar.
Hutan yang enggak bisa tumbuh dengan maksimal berarti mengurangi produksi oksigen yang kita perlukan untuk hidup, Kids.
Jika hewan-hewan herbivora tumbuh tanpa terkendali, maka sumber makanan untuk hewan ternak juga semakin menipis.
Baca Juga: Hidup di Alam Bebas, Ini 5 Alasan Harimau Tak Boleh Dipelihara #AkuBacaAkuTahu
Hewan-hewan ternak yang kehilangan banyak sumber makanan, akan terancam punah.
Hilang dan punahnya hewan ternak akan menyebabkan sumber protein manusia jadi terganggu dan mengalami krisis.
Kini Harimau masih ada dan bisa kita temukan di alam, namun ancaman-ancaman kepunahannya nyata dan selalu mengintai hewan yang satu ini.
Perlunya ada kesadaran bahwa harimau adalah hewan buas yang harus hidup di alam liar harusnya menjadi pengetahuan mendasar bagi masyarakat luas.
Seharusnya manusia menyadari bahwa sifat egois untuk memburu harimau hingga menjadikan hewan peliharaan rumahan adalah sesuatu yang sangat enggak bijak.
Langkah ini bisa menyebabkan bahaya bagi masa depan ekosistem dan makhluk hidup yang hidup di dalamnya.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia
Source | : | RimbaKita.com,forestdigest |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar