GridKids.id - Apakah letusan gunung berapi bisa mencemari atmosfer, Kids?
Salah satu kenampakan alam di dunia adalah gunung. Gunung berapi merupakan gunung yang di dalamnya terdapat lahar panas.
Erupsi gunung berapi bisa sangat hebat dan juga bisa menghancurkan serta menyebabkan kerusakan besar.
Oleh karena itu, erupsi gunung berapi bisa sangat berbahaya bahkan terkadang mengancam kehidupan manusia.
Uniknya, tak hanya di daratan saja gunung berapi juga bisa ditemukan di tempat-tempat paling aneh, seperti bawah lapisan es atau dasar laut.
Gunung berapi menghasilkan banyak batu permata yang berharga, seperti batu opal, batu obsidian, dan batu apung.
Diketahui letusan gunung berapi paling mematikan yang pernah ada adalah letusan Krakatau pada tahun 1883 serta menciptakan tsunami yang menewaskan 36.000 orang.
Gunung meletus merupakan fenomena alam yang disebabkan adanya endapan magma pada perut bumi dan disemburkan oleh gas dengan kekuatan tinggi.
Melansir dari itb.ac.id, ada tiga faktor utama gunung berapi bisa meletus, yaitu kondisi di bawah dapur magma, kondisi di dalam dapur magma, dan kondisi di atas dapur magma atau permukaan gunung.
Lahar cair yang menyembur dari letusan gunung berapi akan menghancurkan segala sesuatu yang melalui, ya.
Peristiwa ini biasanya terjadi pada daerah di sekitar gunung berapi, bahkan letusannya juga bisa mencapai ratusan bahkan ribuan kilometer jauhnya, lo.
Baca Juga: Bagaimana Sebuah Gunung Bisa Meletus? #AkuBacaAKuTahu
Untuk mengetahui apakah letusan gunung berapi bisa mencemari atmosfer, simak informasi di bawah ini, ya.
Alasan Letusan Gunung Berapi Bisa Mencemari Atmosfer
Atmosfer terdiri dari campuran berbagai gas, seperti argon, oksigen, nitrogen, dan sejumlah kecil gas lainnya.
Salah satu fungsi atmosfer bagi makhluk hidup dan kehidupan di bumi yaitu mempertahankan kehidupan di bumi.
Selain itu, atmosfer juga berfungsi untuk menjaga suhu bumi dalam kondisi hangat lo, Kids.
Bersumber dari sciencing.com, gas vulkanik dan partikel halus dari letusan gunung berapi bisa mencemari atmosfer, mengakibatkan penurunan kualitas udara, hujan asam, dan masalah lingkungan lainnya.
Berikut ini beberapa hasil letusan gunung berapi serta penjelasannya, apa saja?
1. Sulfur Dioksida
Gunung berapi bisa mencemari atmosfer karena letusannya mengandung sulfur oksida.
Faktanya, aktivitas gunung berapi sebenarnya bisa bermanfaat bagi lingkungan dalam beberapa kasus.
Sementara gas karbon dioksida dari gunung berapi yang bergabung dengan emisi karbon lainnya di atmosfer bisa menyebabkan pemanasan global.
Baca Juga: 3 Jenis Erupsi Berdasarkan Kekuatan serta Penjelasannya, Apa Saja?
Sulfur dioksida yang dilepaskan oleh gunung berapi sebenarnya bisa membalikkan efek ini lo, Kids.
Sulfur dioksida membentuk perisai di atmosfer, memantulkan kembali energi panas dari Bumi, yang membantu memperlambat efek pemanasan global dan perubahan iklim.
2. Karbon Dioksida
Sementara karbon dioksida yang mencemari udara, hanya berperan kecil dalam pemanasan global.
Energi panas dari matahari terperangkap dalam lapisan karbon dioksida dan mengakibatkan peningkatan suhu di bumi atau pemanasan global.
Meski gunung berapi memuntahkan karbon dioksidan, jumlah gas yang dikeluarkan oleh gunung berapi ini setara dengan hanya 1 persen dari semua karbon dioksida yang dihasilkan oleh kegiatan manusia, Kids.
3. Gas Vulkanik
Selain batuan dan lava, gunung berapi mengeluarkan gas yang bisa mencemari udara ya, Kids.
Gas-gas ini bisa menyebar sejauh 10 kilometer (6,2 mil) ke udara atau lebih, kemudian berhembus ratusan atau ribuan kilometer jauhnya dari lokasi gunung berapi untuk memengaruhi kualitas udara di area yang luas.
Awan gas vulkanis ini mengendap di atas tanah seperti kabut asap. Orang yang terpapar gas ini mungkin bisa mengalami iritasi mata, kulit, atau paru-paru.
Baca Juga: Pengertian dan Bentuk-Bentuk Intrusi Magma, Apa Saja?
Beberapa gas ini termasuk sulfur dioksida dan hidrogen klorida, bisa bergabung dengan uap air di atmosfer dan jatuh ke tanah sebagai hujan asam, Kids.
Hujan asam enggak hanya merusak properti seperti mobil dan bangunan tetapi juga mencemari air, merusak kehidupan laut, dan ekosistem.
4. Abu Vulkanik
Seperti gas vulkanik, abu vulkanik yang terdiri dari batuan, pasir, dan lumpur bisa menempuh jarak ribuan kilometer dari lokasi gunung berapi.
Partikel kecil ini bersifat abrasif, seperti tiupan pasir, dan bisa menyebabkan polusi udara.
Orang yang menghirup abu vulkanik bisa mengalami efek jangka pendek seperti iritasi mata, kulit, hidung dan tenggorokan.
Menurut Survei Geologi AS dalam sciencing.com, silika yang merupakan sejenis partikel yang terkadang ditemukan dalam abu vulkanik juga bisa menyebabkan efek kesehatan jangka panjang.
Jika terhirup maka silika berpotensi menyebabkan jaringan parut di paru-paru, suatu kondisi yang disebut silikosis.
Nah, sekarang sudah tahu ya, Kids, apa alasan letusan gunung berapi bisa mencemari atmosfer.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | itb.ac.id,Sciencing.com |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar