Sulfur dioksida yang dilepaskan oleh gunung berapi sebenarnya bisa membalikkan efek ini lo, Kids.
Sulfur dioksida membentuk perisai di atmosfer, memantulkan kembali energi panas dari Bumi, yang membantu memperlambat efek pemanasan global dan perubahan iklim.
2. Karbon Dioksida
Sementara karbon dioksida yang mencemari udara, hanya berperan kecil dalam pemanasan global.
Energi panas dari matahari terperangkap dalam lapisan karbon dioksida dan mengakibatkan peningkatan suhu di bumi atau pemanasan global.
Meski gunung berapi memuntahkan karbon dioksidan, jumlah gas yang dikeluarkan oleh gunung berapi ini setara dengan hanya 1 persen dari semua karbon dioksida yang dihasilkan oleh kegiatan manusia, Kids.
3. Gas Vulkanik
Selain batuan dan lava, gunung berapi mengeluarkan gas yang bisa mencemari udara ya, Kids.
Gas-gas ini bisa menyebar sejauh 10 kilometer (6,2 mil) ke udara atau lebih, kemudian berhembus ratusan atau ribuan kilometer jauhnya dari lokasi gunung berapi untuk memengaruhi kualitas udara di area yang luas.
Awan gas vulkanis ini mengendap di atas tanah seperti kabut asap. Orang yang terpapar gas ini mungkin bisa mengalami iritasi mata, kulit, atau paru-paru.
Baca Juga: Pengertian dan Bentuk-Bentuk Intrusi Magma, Apa Saja?
Beberapa gas ini termasuk sulfur dioksida dan hidrogen klorida, bisa bergabung dengan uap air di atmosfer dan jatuh ke tanah sebagai hujan asam, Kids.
Source | : | itb.ac.id,Sciencing.com |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar