GridKids.id - Halo, Kids, kembali lagi bertemu dengan GridKids untuk membahas tentang budaya Jepang.
Sebelumnya kamu sudah diajak mengenal kebudayaan tradisional Jepang yang masih ada dilestarikan sampai hari ini.
Nah, di kesempatan kali ini kamu akan diajak mengenal tentang kepercayaan orang Jepang, nih, Kids.
Jepang dikenal sebagai negara yang membebaskan warga negaranya untuk memeluk agama atau menjalankan keyakinan apa pun.
Meski begitu, umumnya orang-orang mengenal bahwa kepercayaan orang Jepang ada dua, yaitu agama Shinto dan Buddha.
Namun, kini ketika kehidupan semakin modern dan enggak terpaku dengan hal-hal yang bersifat religius, banyak orang yang makin mengesampingkan soal agama dalam kehidupan sehari-harinya.
Kehidupan agama jadi urusan personal yang enggak sebaiknya diurusi oleh satu sama lain.
Orang Jepang percaya bahwa yang paling penting dalam menjalani kehidupan sebagai manusia adalah menjaga perilaku dan sikap kita dengan baik dalam keseharian.
Orang Jepang melihat agama sebagai sebuah cara hidup dan moralitas dalam kehidupan bermasyarakat.
Agama enggak dilihat sebagai doktrin dan jadi hal yang lazim dibicarakan dalam keseharian. Meski begitu, nilai agama dan kepercayaan masih dijunjung dan sakral.
Hal ini bisa dilihat dari berbagai perayaan dan tradisi daur kehidupan hingga festival hari-hari tertentu atau matsuri.
Baca Juga: 7 Makhluk Mitologi dalam Kepercayaan Masyarakat Jepang, Salah Satunya Kappa
Kepercayaan Orang Jepang
Dilansir dari laman we-xpats.com, ada beberapa kepercayaan yang jadi bagian kehidupan masyarakat Jepang, di antaranya:
1. Shinto
Shinto berasal dari dua kosa kata yaitu "shin" yang berarti roh, dan "to" yang berarti jalan.
Hal ini dipahami oleh orang Jepang sebagai eksistensi roh-roh yang sudah meninggal, menghuni langit dan Bumi.
Inilah yang membuat shinto dilihat bukan sebagai agama tapi sebagai tradisi asli orang Jepang.
Shinto juga enggak punya kitab suci atau ayat-ayat di dalamnya.
Para pengikut Shinto mengikuti sosok "Kami" atau dewa-dewi suci dalam agama Shinto yang jadi simbol konsep kehidupan manusia.
Orang yang memeluk agama shinto akan berdoa di tempat bernama kamidana.
2. Buddhisme
Agama Buddha masuk Jepang sejak 6 M dan mulai memperoleh banyak pengikut.
Baca Juga: Makna Hari Raya Waisak bagi Umat Buddha, Amalkan Ajaran Buddha tentang Kebajikan
Seiring waktu, unsur agama Buddha mulai masuk dalam ritual keagamaan Shinto.
Keduanya berbaur dan berjalan beriringan, harmonis dalam keseharian masyarakat.
Kepercayaan Shinto untuk spiritualitas di dunia yang saat ini dijalani manusia, sedangkan agama Buddha fokus pada ketenangan jiwa dan kehidupan setelah mati.
Ritual agama Buddha banyak dilakukan di momentum kematian.
Sedangkan ritual yang berkaitan dengan kehidupan dilakukan dengan tata cara atau tradisi Shinto.
3. Taoisme
Taoisme adalah ajaran agama yang berasal dari Tiongkok.
Fokus dan tujuan Taoisme adalah menjaga keselarasan hubungan dengan alam.
Namun, jika dilihat poin-poinnya lebih banyak meyakini takhayul dan konsep roh.
Hal ini bisa dilihat dari perhitungan fengshui hingga konsep yin-yang.
Pengaruh agama Tao juga masuk dalam kepercayaan dan tradisi Shinto.
Baca Juga: Apa itu Feng Shui? dan Sejarahnya yang Berasal dari Tiongkok
Sehingga, kepercayaan orang Jepang bisa dibilang jadi bentuk sinkritisme beberapa agama yang berjalan beriringan tanpa saling tumpang tindih.
Itulah tadi uraian tentang beberapa kepercayaan orang Jepang yang meski berbeda ternyata bisa berjalan beriringan dengan harmonis.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar