Hal ini diperparah dengan adanya pandemi COVID-19.
Untuk mengatasi hal tersebut, Kemdikbud melakukan penyederhanaan kurikulum dalam kondisi khusus bernama Kurikulum Darurat.
Efektivitas kurikulum dalam kondisi khusus semakin mendorong pentingnya perubahan kurikulum secara lebih strategis dan komprehensif.
Setelah dirumuskan, akhirnya Kurikulum Merdeka mulai disosialisasikan pada tahun 2022.
Kemendikbudristek mulai membuka pendaftaran implementasi Kurikulum Merdeka kepada setiap satuan pendidikan.
Dari pendaftaran tersebut, sebanyak 140 ribu satuan pendidikan secara sukarela mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.
Tahun ini ada lebih dari 300 ribu satuan pendidikan sudah menerapkan Kurikulum Merdeka.
Karakteristik Kurikulum Merdeka
1. Pengembangan Soft Skills dan Karakter
Pengembangann soft skills dan karakter melalui projek penguatan profil pelajar pancasila/
2. Fokus pada Materi Esensial
Baca Juga: Jawaban Teks Bahasa Indonesia 'Ada Vampir di Rumah Ini', Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Fokus pada materi esensial, relevan dan mendalam sehingga ada waktu cukup untuk membangun kreativitas dan inovasi pesertta didik dalam mencapai kompetensi dasar, seperti literasi dan numerasi.
3. Pembelajaran yang Fleksibel
Guru dapat leluasa melakukan pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian dan perkembangan masing-masing peserta didik.
Source | : | Kompas.com,kemendikbud.go.id |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar