GridKids.id - Hai, Kids, kembali lagi bersama GridKids untuk belajar bersama tentang peradaban-peradaban yang ada di dunia.
Pada artikel sebelumnya kamu sudah mengenal seperti apa awal berdiri kerajaan Ottoman, salah satu kerajaan Islam yang kuat dan besar dari Timur Tengah.
Di artikel sebelumnya kamu juga telah membahas beberapa sosok pemimpin yang membawa Kekaisaran Ottoman sampai ke masa keemasan atau puncak kejayaannya.
Kali ini kamu akan diajak membahas tentang kemunduran atau meredupnya kekuasaan kerajaan Ottoman di Turki.
Dalam buku berjudul Peradaban Turki (2019) karya N. Fhardillah, kamu diajak untuk membahas beberapa faktor penyebab kemunduran atau keruntuhan kerajaan besar yang berhasil menaklukan Kekaisaran Byzantium ini.
Yuk, simak seperti apa uraian penjelasan lengkap penyebab dan proses runtuh atau mundurnya Kerajaan Ottoman di bawah ini.
Awal Kemunduran Kerajaan Ottoman
Kekuasaan Ottoman di bawah Sultan Salman II mendapatkan saingan dari dinasti Shafawi yang menanamkan pengaruhnya di kawasan Persia.
Dua pihak yang saling bersaing dan bermusuhan ini menjadi salah satu celah bagi musuh-musuh mereka di Eropa untuk melakukan serangan balik.
Pasca wafatnya Sultan Salim II, kekuasaan beralih ke Sultan Sulaiman I yang bertahta sejak 1520.
Sultan Sulaiman I bertahta selama kurang lebih 40 tahun-an yaitu sejak 1520-1566.
Baca Juga: 10 Fakta Menarik Topkapi Palace yang Menjadi Tempat Tinggal Sultan Kekaisaran Turki Utsmani
Di bawah Sultan Sulaiman I, Kerajaan Ottoman berhasil berjaya dan menguasai lembah Sungai Nil di Mesir dan lembah Sungai Furat sampai ke Gibraltar.
Di kawasan Afrika Utara, pasukan Kerajaan bisa menahan dan mengamankan lautan dari pasukan Nasrani dari Kerajaan Spanyol.
Ketika itu, satu-satunya wilayah yang enggak berhasil dikuasai oleh Kerajaan Ottoman adalah Maroko.
Selama masa pemerintahan Sultan Sulaiman I bidang hukum, agama, dan pengetahuan berkembang pesat.
Faktor Penyebab Runtuhnya Kerajaan Ottoman
Segera setelah kepergian atau wafatnya Sultan Sulaiman, Kerajaan Ottoman mengalami kemunduran.
Beberapa faktor internal yang mendorong kemunduran Kerajaan Ottoman ini di antaranya:
1. Enggak adanya pengganti Sultan yang secakap Sultan Sulaiman dan pemerintahan Kerajaan Ottoman jadi enggak terkendali.
2. Proses pengangkatan bawahan yang enggak didasarkan oleh kecakapan dalam membawahi suatu daerah, namun lebih berdasarkan pada preferensi atau pilihan Sultan.
3. Korupsi makin merajalela dan gaya hidup yang boros dan menyimpang dari ajaran agama terus terjadi
4. Munculnya banyak pemberontakan pasukan bayaran yang membangkang pada Kerajaan.
Baca Juga: Selain Turki, Ini Daftar 10 Negara di Dunia yang Pernah Berganti Nama
Tak hanya faktor internal, runtuhnya Kerajaan Ottoman juga dipicu oleh adanya faktor eksternal, di antaranya:
1. Pengaruh Dinasti Shafawi makin menguat
2. Makin banyak daerah kekuasaan Kerajaan Ottoman di Semenanjung Balkan yang berturut-turut melepaskan diri dari kekuasaan Kerajaan.
3. Kekalahan pasukan Ottoman dalam perang melawan rusia di sekitar abad-18.
Makin banyak wilayah kekuasaan Kerajaan Ottoman yang melepaskan diri, selaras dengan makin banyaknya kekalahan yang harus diterima pasukan Ottoman di medan perang.
Hal ini terus berlanjut sehingga wilayah kekuasaan Kerajaan Ottoman habis.
Kondisi ini diperparah dengan pemerintahan Kerajaan Ottoman di bawah Sultan Hamid II yang bersifat otoriter.
Pemerintah yang otoriter mendorong lahirnya Gerakan Turki Muda, gabungan kekuatan generasi muda dan para tentara.
Salah satu tokoh penting dalam Gerakan Turki Muda yaitu Mustafa Kemal mendorong munculnya revolusi di Turki,
Sistem kerajaan dihapus dan diganti menjadi sistem republik pada 1922.
Mustafa Kemal lalu diangkat menjadi Presiden Pertama Republik Turki.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Buku "Peradaban Turki" karya N. Fhardillah |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar