GridKids.id - Ketika kamu menyaksikan pendar bulan yang menerangi langit malam, terpikirkah olehmu kenapa bisa begitu?
Bulan sebagai satelit alami Bumi bersinar di pekat malam.
Tapi, Bulan berbeda dengan Bintang yang bisa bersinar sendiri akibat adanya fusi nuklir.
Bulan enggak bersinar sendiri karena fusi nuklir tapi karena Bulan memantulkan cahaya Matahari sebagai pusat tata surya.
Bulan yang kita kenal sebagai satelit alami Bumi sebenarnya merupakan bongkahan batu besar dengan diameter mencapai 3.474 km dan berotasi pada Bumi kita.
Bulan yang ada di angkasa luar sama seperti Bumi yang terpapar oleh sinar Matahari.
Nah, sinar Matahari yang menyinari permukaan Bulan inilah yang bisa kita lihat dari permukaan Bumi di malam hari.
Seperti pancaran Matahari yang hanya mengenai satu sisi Bumi, Bulan pun menerima pancarannya di satu sisi saja, nih, Kids.
Hal ini juga lah yang membuat kita bisa melihat fase-fase Bulan yang berbeda tergantung posisi atau pergerakannya dari waktu ke waktu.
Jadi, kita sampai pada kesimpulan bahwa malam hari di Bumi dengan pendar sinar Bulan, berbanding dengan kondisi siang hari di Bulan, ya.
Sisi lain Bulan yang enggak terpapar sinar Matahari enggak terlihat karena sedang ada di fase malam hari seperti kita di Bumi.
Baca Juga: 5 Kondisi Permukaan Bulan yang Berbeda dari Planet Bumi
Siang dan Malam Hari di Bumi
Ketika malam hari, Bumi akan gelap karena enggak memeroleh pancaran sinar Matahari yang melimpah seperti di siang hari.
Hal inilah yang membuat banyak benda langit seperti Bulan atau Bintang jadi tampak jelas di langit yang gelap dan kelam.
Berbanding terbalik dengan suasana siang hari yang cerah, benda-benda langit itu seolah bersembunyi namun sebenarnya tertutup oleh pancaran sinar Matahari yang kuat, Kids.
Bulan yang pendarnya sering kita saksikan di langit malam ternyata merupakan benda langit paling terang kedua di langit setelah Matahari.
Dilansir dari laman kompas.com, pancaran sinar Bulan bahkan 100.000 kali lebih terang dari yang dihasilkan Bintang.
Bintang yang mungkin seperti titik kecil di angkasa kalah bersinar karena jaraknya yang sangat jauh, enggak seperti Bulan yang jaraknya relatif dekat sehingga pendarnya bisa menerangi Bumi di malam hari.
Bulan memantulkan sorot atau pancaran sinar Matahari dan memantulkan lagi cahayanya, pendar inilah yang bisa kita saksikan dari Bumi.
Kadang Bulan bisa terlihat sangat terang, Bulan sebenarnya hanya memantulkan anatra 3-12% sinar Matahari yang diterimanya.
Tingkat kecerahan Bulan yang terlihat dari Bumi bergantung dengan posisi orbitnya ketika mengelilingi planet.
Warna bulan yang abu-abu gelap juga permukaannya yang bergelombang mendukung Bulan memantulkan cahaya Matahari ke Bumi di malam hari.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar