Denaturasi akibat tekanan terjadi pada suhu 25°C, jika tekanan yang diberikan cukup tinggi.
Biasanya protein mengalami denaturasi pada tekanan 1 hingga 12 kbar.
Tekanan tersebut dapat menyebabkan denaturasi protein karena protein bersifat fleksibel dan dapat dikompresi.
Walaupun residu asam amino tersusun rapat di bagian dalam protein globular, biasanya masih terdapat rongga di dalam protein.
Akibatnya, protein bersifat dapat dikompresi dan terjadi penuruan volume protein.
3. Pengadukan
Pengadukan sama dengan teknik pengocokan. Pengadukan atau pengocokan dilakukan dengan kecepatan tinggi.
Dengan pengadukan mekanik kecepatan tinggi seperti pengulenan, pembuihan, dan pengocokan dapat menyebabkan protein terdenutrasi.
Banyak protein yang terdenaturasi dan mengalami presipitasi ketika diaduk intensif.
Denaturasi terjadi akibat inkorporasi udara dan adsorpsi molekul protein ke dalam antarmuka udara cairan.
Energi untuk antarmuka udara-cairan lebih besar dibandingkan fase curah maka protein mengalami perubahan konformasi pada antarmuka.
Baca Juga: Kaya akan Protein, Ini 10 Manfaat Telur Asin untuk Kesehatan
Contoh denaturasi protein
Salah satu contoh denaturasi protein adalah makanan yang dimasak atau dipanaskan.
Protein pada makanan tersebut dapat mengalami perubahan, misalnya telur yang direbus bentuknya menjadi keras.
Putih telur mentah berbentuk cair dan transparan. Namun, saat terpapar panas (direbus atau digoreng), terjadi proses denaturasi protein yang menyebabkan perubahan bentuk dan warna pada telur tersebut.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar