tag: chupacabra, monster penghisap darah
GridKids.id - Kids, pernahkah kamu mendengar tentang makhluk bernama chupacabra?
Chupacabra dipercaya sebagai monster yang sering menyerang hewan-hewan ternak dan menghisap darahnya, menyisakan tubuh atau jasadnya enggak tersentuh.
Chupacabra disebut berasal dari kosa kata Spanyol, yaitu chupar yang berarti menghisap dan cabra yang berarti kambing.
Makhluk ini dinamai begitu karena sering ditemukan banyak jasad kambing atau hewan ternak yang ditemukan mati kehabisan darah.
Dilansir dari kompas.com, laporan pertama tentang keberadaan chupacabra disebut pada 1995 di Puerto Rico.
Laporan pertama itu berkaitan dengan serangan terhadap berbagai hewan ternak dan hewan peliharaan di kawasan itu.
Temuan hewan-hewan yang diduga jadi korban chupacabra selalu dalam kondisi kehabisan darah.
Dari laporan awalnya, chupacabra digambarkan sebagai sosok makhluk yang bisa berdiri tegak, punya tampilan mirip reptil dengan mata berwarna merah.
Sejak temuan pertamanya, banyak daerah di benua Amerika yang melaporkan keberadaan chupacabra ini.
Ada berbagai jenis chupacabra yang dilaporkan muncul di berbagai kawasan, salah satunya yang berukuran tubuh lebih kecil dan punya empat kaki.
Bentuk chupacabra mirip anjing tapi enggak memiliki bulu, dengan sirip tajam yang memanjang di sepanjang punggungnya.
Baca Juga: Fakta Menarik Loch Ness dan Sosok Monster Misteriusnya, Benarkah Hanya Kisah Fiktif?
Chupacabra, Anjing yang Sakit?
Meski sempat dianggap sebagai mitos dan legenda yang misterius, penelitian ilmiah mengungkap bahwa chupacabra adalah makhluk yang nyata dan bukan makhluk mitologi.
Hal itu disampaikan oleh Professor Barry OConnor dari Michigan University.
Professor Barry sebagai ahli biologi berpendapat bahwa kemunculan chupacabra mungkin ada kaitannya dengan anjing liar yang terjangkit kudis.
Kudis yang dialami oleh anjing dipicu oleh adanya tungau yang bersembunyi di bawah jaringan kulitnya sehingga menyebabkan kerontokan bulu yang parah.
Pendapat ini juga diperkuat dengan temuan yang ada pada bangkai-bangkai korban chupacabra yang terinfeksi kudis dari spesies tungau Sarcoptes scabiel yang sama.
Tak hanya menyebabkan rasa gatal pada anjing, spesies tungau ini juga bisa memberi efek gatal dan ruam-ruam merah di kulit pada manusia.
Lalu, salah satu dugaan kenapa chupacabra mengincar hewan-hewan ternak atau peliharaan manusia juga dikaitkan dengan kondisi kesehatannya.
Chupacabra dipercaya cukup lemah untuk berburu hewan-hewan liar yang pastinya akan berusaha lari untuk menyelamatkan diri.
Berbeda dengan hewan-hewan ternak dan peliharaan manusia yang ada di kawasan sempit dan hidup di kandang atau ruang tertentu.
Hewan peliharaan atau hewan ternak ini tentunya juga sudah didomestikasi sejak lama, sehingga upaya pertahanan diri dari serangan chupacabra semakin kecil.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,Mongabay.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Grid Kids |
Komentar