GridKids.id - Burung adalah salah satu hewan yang melakukan migrasi di musim-musim tertentu.
Migrasi atau perpindahan burung ini biasanya dilakukan bersama-sama dengan kawanannya.
Migrasi yang dilakukan burung biasanya berkaitan dengan sumber makanan yang lebih banyak di tempat lain.
Burung-burung ini memanfaatkan medan magnet bumi untuk memastikan arah atau jalur migrasinya tepat dan enggak akan salah alamat, Kids.
Nah, garis medan magnet bergerak dari kutub utara dan berputar lagi ke kutub selatan.
Dalam tubuh burung ada magnet yang bisa mendeteksi medan magnet bumi, fenomena ini dikenal dengan istilah biomagnetik.
Burung umumnya akan bermigrasi di malam hari karena pada waktu itulah burung bisa melihat magnetisme Bumi dan memandunya untuk terbang di malam hari.
Para ilmuwan dan peneliti menemukan molekul cyrptochromes atau protein mata di retina burung yang bisa bereaksi pada medan magnet.
Ketika migrasi burung terjadi partikel magnetik yang ada di tubuhnya akan menciptakan peta atau berfungsi sebagai navigasi karena berinteraksi dengan medan magnet bumi.
Salah satu burung yang dikenal bisa pergi dari satu tempat ke tempat lain dengan tepat adalah merpati pos.
Lalu, bisakah burung tersesat di tengah perjalanan migrasinya?
Baca Juga: Terbang hingga Ribuan Mil, Kenapa Burung Tak Tersesat saat Migrasi? #AkuBacaAkuTahu
Tersesat dalam Migrasi
Meski bekerja dengan tepat karena adanya interaksi biomagnetik antara magnet dalam tubuh burung dengan magnet bumi, burung juga bisa tersesat dalam migrasinya.
Dilansir dari laman mongabay.co.id, penelitian terbaru menunjukkan gangguan pada medan magnet bumi bisa membuat burung hilang arah dalam perjalanan.
Para peneliti punya dua dugaan bagi kondisi burung yang mengalami salah arah dalam migrasinya.
Satu, burung yang tersesat bisa jadi enggak akan bisa bertahan hidup dan berkembang biak.
Dua, burung yang berhasil bertahan hidup bisa mendorong perluasan populasi ke daerah baru yang secara ekologis cocok bagi mereka.
Salah satu teori yang banyak diyakini oleh para peneliti karena ada kegagalan sistem navigasi burung.
Jenis-jenis burung tersesat yang jadi fokus penelitian adalah Europian Robian (Erithacus rubecula) di Beijing dan Steller's Sea Eagle (Haliaeetus pelagicus) di dekat Boston.
Gangguan pada kemampuan burung dalam bernavigasi menggunakan medan geomagnetik bisa terjadi karena medan magnet matahari yang kuat selama aktivitas matahari yang tinggi.
Ketika gangguan itu terjadi, burung seperti membaca peta yang salah dan berakhir terbang keluar dari jalur yang seharusnya.
Penelitian yang sama juga berhipotesis bahwa spesies burung yang bermigrasi lebih jauh akan lebih sensitif pada gangguan medan magnet.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,mongabay.co.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar