Sistem ini juga mendorong lahirnya teknologi dan temuan nilometer, yaitu sebuah tiang batu yang jadi penanda ketinggian air banjir.
2. Jalur Transportasi Utama
Karena dilalui Sungai yang sangat panjang, penduduk Mesir Kuno mengembangkan kemampuan menjadi para pembuat perahu dan kapal yang handal.
Perahu-perahu yang dibuat kala itu sudah memiliki layar juga dayung.
Perahu penduduk Mesir Kuno juga diketahui bisa menempuh jarak yang cukup jauh untuk mengangkut hewan ternak, bahan-bahan makanan, mulai dari sayuran, ikan-ikan, hingga roti.
Sungai Nil enggak hanya jadi alat transportasi untuk menyalurkan bahan makanan dan hewan ternak.
Tapi, juga sebagai transportasi untuk perlengkapan upacara kematian Raja dan para petinggi kerajaan.
3. Identitas dan Pola Pikir Penduduk Mesir Kuno
Sungai Nil yang menjadi oasis di tengah padang pasir tandus telah jadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Mesir Kuno.
Masyarakat Mesir kuno membagi dunia mereka menjadi dua, yaitu Kemet dan Deshret.
Kemet atau tanah hitam adalah Lembah Nil yang terdapat cukup air dan makanan untuk mendukung perkembangan kota.
Baca Juga: Hewan Apa Saja yang Hidup di Sungai Nil? #AkuBacaAkuTahu
Sedangkan, Deshret atau tanah merah adalah daerah gurun yang panas dan kering.
Lembah hitam Nil jadi oasis dan harapan akan kehidupan yang berlimpah, sedangkan gurun dilihat sebagai kematian dan kondisi yang kacau dan enggak terkendali.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | nationalgeographic.grid.id,Ilmugeografi.com,kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar