Meskipun kondisi persisnya berbeda untuk masing-masing tornado yang terjadi, untuk memahami bagaimana mereka terbentuk, perlu dipahami badai yang mendasarinya, yakni badai supercell.
Supercell tak seperti badai petir biasa, ia mengandung unsur terpenting dalam pembuatan tornado: kolom udara yang berputar di tengahnya, yang disebut pusaran.
Saat supercell berubah ukuran, pusaran di tengah akan mulai miring, menyedot udara hangat dan kelembapan ke atas dan memuntahkan udara kering yang dingin ke tanah.
Aliran udara hangat ke atas menyebabkan pusaran membengkak dengan uap air, menciptakan awan corong spiral di tengahnya.
Sedangkan aliran udara dingin ke bawah kemudian melawan spiral ke atas awan corong, memfokuskan awan ke area yang lebih kecil dan meningkatkan kecepatannya.
Dengan tekanan dan berat yang cukup dari aliran udara dingin ke bawah, awan corong yang bergerak cepat terpaksa mendarat di tanah, dan tornado akhirnya terjadi.
Waktu terjadinya tornado
Dilansir National Geographic, sekitar satu dari seribu badai menjadi supercell, dan satu dari lima atau enam supercell memunculkan tornado.
Tornado bisa terjadi kapan saja sepanjang tahun, tetapi lebih sering terjadi pada awal musim semi, khususnya untuk negara bagian di sepanjang Teluk Meksiko.
Biasanya pada bulan Mei dapat terjadi lebih banyak tornado daripada bulan lainnya.
Lebih jauh ke utara, tornado cenderung lebih sering terjadi di akhir musim panas.
Baca Juga: Mengapa di Amerika Sering Terjadi Tornado? #AkuBacaAkuTahu
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar