GridKids.id - Salah satu ruminansia yang diternakkan di Indonesia adalah kambing.
Kambing merupakan pemamah biak dan pemakan rumput (daun-daunan), berkuku genap, dan tanduknya bergeronggang.
Biasanya kambing dipelihara sebagai hewan ternak untuk diambil daging, susu, kadang-kadang bulunya, ya.
Ada 7 jenis kambing yang ada di Indonesia, yaitu kambing marica, kambing muara, kambing benggala, kambing etawa, kambing kacang, dan kambing samosir.
Sementara jenis kambing yang umum dikenal oleh masyarakat adalah kambing perawakan etawa dan kambing kacang.
Tahukah kamu? Menurut habitatnya, ada dua jenis kambing yang tersebar di dunia, yakni kambing liar dan kambing ternak.
Kambing liar tersebar dari Spanyol ke arah timur sampai India dan dari India ke utara sampai Mongolia dan Siberia.
Nah, kambing ternak merupakan subspesies kambing liar yang secara alami tersebar di Asia barat daya, Turki, dan Eropa.
Lantas, bagaimana dengan kambing gunung, Kids? Benarkah kambing gunung bukan kambing?
Simak informasi di bawah ini untuk mengetahui apakah kambing gunung termasuk kambing, ya.
Benarkah Kambing Gunung Bukan Kambing?
Kambing gunung (Oreamnos americanus) atau mountain goat memiliki bulu tebal yang habitatnya di wilayah bebatuan terjal di Amerika Utara.
Kambing gunung merupakan mamalia berkuku genap serta memiliki tanduk pendek, bengkok, dan berwarna hitam.
Kambing gunung memiliki kuku tajam yang melingkupi telapak yang lunak di bagian dalam.
Fungsi kuku kambing gunung adalah untuk mencengkeram batu karang.
Kambing gunung bisa dijumpai pada wilayah yang memiliki tebing-tebing terjal mulai dari Alaska ke Amerika Serikat dan menyebar juga ke sebagian Asia Tengah termasuk India.
Menariknya kambing gunung mampu memanjat yang melebihi hewan lain dan juga manusia, lo.
Sebenarnya kambing gunung bukan merupakan kambing. Ini dikarenaan mereka satu-satunya spesies di genus Oreamnos.
Hewan yang biasa kita sebut kambing, seperti kambing liar dan kambing domestik masuk dalam genus Capra.
Maka dari itu kambing gunung bukanlah kambing yang kita kenal melainkan mamalia yang berkerabat dekat dengan kambing karena keduanya masak dalam subkeluarga yang sama, yaitu Caprinae.
Keberadaan kambing gunung ada di rata-rata ketinggian 2.300 meter atau 1.000-5.000 meter.
Baca Juga: Mengenal Perbedaan Domba dan Kambing, Mulai dari Habitatnya
Mereka menjadi salah satu mamalia terbesar di ketinggian dengan berat antara 56,8 ampai 81,8 kilogram.
Kambing gunung begitu ahli menelusur daerah terjal bebatuan karena tapak kaki yang dimilikinya.
Tapak kaki kambing gunung didesain khusus memiliki alas elastis seperti karet yang berfungsi seperti pengisap jika tertekan oleh beban.
Jari kaki mereka akan menyebar jika menapak sehingga bisa "mencengkeram" kuat pada permukaan yang terjal.
Selain itu, kaki yang pendek dan kuat juga tubuhnya yang kekar menjadi kunci dari kelincahan dan keseimbangan kambing gunung.
Bahkan mereka bisa lompat dari satu tebing ke tebing lain atau bergelantungan di pinggir tebing.
Itulah alasan kambing gunug bukan termasuk kambing ya, Kids.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar