Kondisi ini adalah keadaan darurat medis yang memerlukan penanganan medis segera dan orang yang mengalaminya harus segera turun ke ketinggian yang rendah.
Sebab, penyakit ketinggian dapat menyebabkan edema paru atau selebral yang merupakan penumpukan cairan di paru-paru dan otak.
Gejala tersebut sering terjadi secara bersamaan dan menjadi upaya tubuh untuk mendapatkan lebih banyak oksigen ke organ-organ vital sebagai respons terhadap minimnya oksigen.
Penumpukan cairan di otak bisa mengakibatkan hilangnya koordinasi dan masalah dengan proses berpikir, bahkan dapat menyebabkan koma hingga kematian.
Akhirnya dapat menyebabkan kematian melalui proses yang mirip dengan tenggelam.
Untuk itu, cara yang paling aman untuk mendaki Gunung Everest adalah mencapai puncak di waktu tertentu agar turun bisa memiliki sisa oksigen.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar