GridKids.id - Kids, kamu mungkin sudah enggak asing dengan cerita tentang pendaratan manusia di bulan?
Pendaratan manusia di bulan berlangsung selama rentang tahun 1969-1972 silam.
Dalam rentang waktu itu, 12 orang astronot telah melakukan misi pendaratan di Bulan.
Anehnya ketika kini teknologi jauh lebih memadai dan canggih untuk melakukan misi penjelajahan ruang angkasa, belum ada lagi momentum pendaratan manusia di Bulan.
Salah satu faktor utama yang membuat misi ke Bulan belum bisa dilakukan lagi adalah pendanaan yang minim.
Meski teknologi sudah sangat berkembang dibanding beberapa dekade lalu, nyatanya pendanaan untuk bisa menjangkau Bulan perlu biaya yang sangat banyak, Kids.
Dilansir dari laman infoastronomy.org, misi pendaratan di Bulan oleh NASA pada 1969-1972 disokong oleh dana dari Kongres AS.
Kala itu NASA harus mengajukan alasan masuk akal dan bisa mempersuasi tentang pentingnya pelaksanaan program pendaratan manusia ke Bulan ini.
Kala itu Kongres AS menyetujui karena ada alasan politik di baliknya.
Amerika Serikat yang kali itu merupakan salah satu negara adi kuasa perlu menunjukkan dominasinya terhadap Uni Soviet pada masa perang dingin.
Uni Soviet berhasil mengirimkan manusia pertama ke ruang angkasa, yaitu Yuri Gagarin.
Baca Juga: Bagaimana Gravitasi Bulan Pengaruhi Pasang Surut Air Laut di Bumi?
Pendaratan Bulan NASA Dapat Dukungan Penuh
Alasan politik yang mendasari pendaratan manusia di Bulan pada era itu, berhasil mendorong Amerika Serikat unggul daripada Uni Soviet.
Tak hanya sekali, Amerika Serikat berhasil mengirimkan misi Apollo 11 (1969), Apollo 12 (1969), Apollo 14 (1971), Apollo 15 (1971), Apollo 16 (1972), dan Apollo 17 (1972).
Uni Soviet akhirnya harus mengakui keunggulan AS karena bisa mengirimkan banyak misi dan astronotnya ke Bulan.
Pasca misi pendaratan Bulan yang cukup intens selama rentan waktu tertentu itu, perang dingin mulai mereda.
Dorongan politik untuk mengungguli negara lain dengan pergi ke Bulan enggak lagi jadi urgensi bagi Amerika Serikat.
Pada waktu-waktu selanjutnya, NASA mulai fokus mengembangkan berbagai riset dan penelitian di Stasiun Luar Angkasa International (ISS) hingga mengirimkan berbagai wahana antariksa ke sekitar tata surya kita.
Saat ini diperkirakan kemungkinan untuk NASA pergi ke Bulan lagi sangat kecil.
Hal ini juga masih bergantung pada situasi atau dorongan politik yang kuat untuk melakukannya.
Pendaratan di Bulan sebanyak 6 kali beberapa puluh tahun lalu dianggap sudah mendapatkan banyak sampel penelitian yang berguna untuk ilmu pengetahuan kita saat ini.
Jika pun kita harus melakukan aktivitas di Bulan, mungkin enggak lagi simbolik atau monumental seperti yang dilakukan 50 tahun lalu.
Baca Juga: NASA Temukan Goa di Bulan yang Bisa Ditinggali Manusia, Begini Detailnya
Manusia mungkin harus mulai menerapkan berbagai pengetahuannya untuk membuat bangunan atau rumah tinggal permanen untuk manusia di satelit alami Bumi itu.
Hal ini diharapkan bisa jadi solusi atas makin padatnya Bumi karena pertambahan jumlah penduduk dunia yang terus meningkat dari waktu ke waktu.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | nasa.gov,Infoastronomy.org |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar