Pendaratan Bulan NASA Dapat Dukungan Penuh
Alasan politik yang mendasari pendaratan manusia di Bulan pada era itu, berhasil mendorong Amerika Serikat unggul daripada Uni Soviet.
Tak hanya sekali, Amerika Serikat berhasil mengirimkan misi Apollo 11 (1969), Apollo 12 (1969), Apollo 14 (1971), Apollo 15 (1971), Apollo 16 (1972), dan Apollo 17 (1972).
Uni Soviet akhirnya harus mengakui keunggulan AS karena bisa mengirimkan banyak misi dan astronotnya ke Bulan.
Pasca misi pendaratan Bulan yang cukup intens selama rentan waktu tertentu itu, perang dingin mulai mereda.
Dorongan politik untuk mengungguli negara lain dengan pergi ke Bulan enggak lagi jadi urgensi bagi Amerika Serikat.
Pada waktu-waktu selanjutnya, NASA mulai fokus mengembangkan berbagai riset dan penelitian di Stasiun Luar Angkasa International (ISS) hingga mengirimkan berbagai wahana antariksa ke sekitar tata surya kita.
Saat ini diperkirakan kemungkinan untuk NASA pergi ke Bulan lagi sangat kecil.
Hal ini juga masih bergantung pada situasi atau dorongan politik yang kuat untuk melakukannya.
Pendaratan di Bulan sebanyak 6 kali beberapa puluh tahun lalu dianggap sudah mendapatkan banyak sampel penelitian yang berguna untuk ilmu pengetahuan kita saat ini.
Jika pun kita harus melakukan aktivitas di Bulan, mungkin enggak lagi simbolik atau monumental seperti yang dilakukan 50 tahun lalu.
Baca Juga: NASA Temukan Goa di Bulan yang Bisa Ditinggali Manusia, Begini Detailnya
Manusia mungkin harus mulai menerapkan berbagai pengetahuannya untuk membuat bangunan atau rumah tinggal permanen untuk manusia di satelit alami Bumi itu.
Hal ini diharapkan bisa jadi solusi atas makin padatnya Bumi karena pertambahan jumlah penduduk dunia yang terus meningkat dari waktu ke waktu.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | nasa.gov,Infoastronomy.org |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar