Kalau bersentuhan dengan lapisan perut, senyawa ini bisa menempel dan memicu reseptor rasa sakit, yang bisa memberikan sinyal ke otak untuk merasakan sensasi terbakar.
Sensasinya bisa dirasakan pada lidah, tenggorokan bahkan sampai ke lambung.
Pada orang yang tubuhnya sensitif dengan capsaicin, gejala yang bisa dirasakan kemungkinan akan terasa lebih sakit, perih atau panas.
Itulah sebabnya ada beberapa orang yang kuat makan pedas, dan ada juga orang yang gampang menyerah saat mengonsumsi makanan pedas meski tingkat kepedasannya rendah.
2. Masalah pada lambung
Makanan pedas juga bisa memperburuk kondisi seseorang yang punya masalah gangguan lambung, seperti gastritis dan sakit maag.
Pada umumnya lapisan lambung manusia cukup kuat menampung zat pemicu makanan pedas.
Bahkan pada obat tertentu, zat capsaicin punya sejumlah zat yang bersifat antiinflamasi yang bisa meredakan rasa sakit.
Namun kalau kadarnya berlebihan atau melebihi batas kemampuan seseorang menahan sensasi pedas, hal itu menyebabkan peradangan, sampai gejala sakit perut sampai terasa dipelintir.
3. Asam lambung naik
Makanan pedas juga bisa memperburuk masalah refluks asam alias memicu asam lambung naik ke kerongkongan.
Baca Juga: Tak Dianjurkan, Ini Alasan Makanan Pedas Harus Dihindari Selama Puasa
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar