GridKids.id - Kids, pernahkah kamu mendengar istilah folklor?
Folklor merupakan salah satu cara untuk melacak sejarah di masa pra-aksara dan bisa diartikan sebagai adat istiadat tradisional.
Folklor juga bisa diartikan sebagai cerita rakyat yang sudah diturunkan secara turun-temurun dan enggak dibukukan.
Folklor sering diidentikan dengan tradisi dan kesenian yang berkembang di zaman sejarah dan telah menyatu dalam kehidupan masyarakat.
Dalam masyarakat Indonesia sendiri, setiap etnis, suku, daerah, kelompok, bangsa, agama, dan golongan masing-masing mengembangkan folklor sendiri.
Kata folklor sendiri merupakan pengindonesiaan dari Bahasa Inggris.
Jadi, kata ini adalah kata majemuk yang berasal dari dua kata, yaitu folk dan lore.
Folklor memiliki ciri-ciri, yaitu:
1. Bersifat anonim, artinya pembuatnya sudah tak diketahui lagi orangnya.
Baca Juga: 7 Makhluk Mitologi dalam Kepercayaan Masyarakat Jepang, Salah Satunya Kappa
2. Bersifat pralogis, yaitu mempunyai logika sendiri yang tak sesuai dengan logika umum.
3. Penyebaran dan pewarisannya biasanya dilakukan secara lisan, yaitu melalui tutur kata dari mulut ke mulut dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
4. Kata pembukanya misalnya, menurut sahibil hikayat (menurut yang empunya cerita) atau dalam Bahasa Jawa misalnya dimulai dengan kalimat anuju sawijing dina (pada suatu hari).
5. Mempunyai manfaat dalam kehidupan kolektif.
6. Bersifat tradisional, yaitu disebarkan dalam bentuk relatif tetap atau dalam bentuk standar.
7. Pada umumnya bersifat lugu atau polos sehingga seringkali kelihatannya kasar atau terlalu sopan.
8. Berkembang dalam versi yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan penyebarannya secara lisan sehingga folklor mudah mengalami perubahan. Akan tetapi, bentuk dasarnya tetap bertahan.
9. Cerita rakyat misalnya berguna sebagai alat pendidikan, pelipur lara, protes sosial, dan cerminan keinginan terpendam.
10. Ciri ini terutama berlaku bagi folklor lisan dan sebagian lisan. Menjadi milik bersama dari masyarakat tertentu.
Jenis-Jenis Folklor
Folklor lisan
Baca Juga: Tak Hanya Sun Wukong, Inilah 7 Sosok Terkenal dalam Mitologi Tiongkok
Folklor jenis ini dikenal juga sebagai fakta mental, yaitu:
- Sajak dan puisi rakyat, seperti pantun dan syair.
- Bahasa rakyat seperti logat bahasa, slang, bahasa tabu, otomatis.
- Pertanyaan tradisional yang dikenal sebagai teka-teki.
- Cerita prosa rakyat, yaitu mite, legenda, dan dongeng, seperti Malin Kundang dari Sumatera Barat, Sangkuriang dari Jawa Barat, Roro Jonggrang dari Jawa Tengah, dan lainnya Nyanyian rakyat.
- Ungkapan tradisional seperti peribahasa dan sindiran.
Nah, itulah penjelasan mengenai folklor atau cerita rakyat yang meliputi pengertian, ciri-ciri, dan jenis-jenisnya.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar