GridKids.id - Kali ini kita akan belajar tentang motif-motif pembelian menurut para ahli.
Kebutuhan dapat mengarahkan seseorang agar mencari kepuasan dari kebutuhan tersebut yang bisa menimbulkan motivasi pembelian.
Motivasi adalah ketersediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya tinggi ke arah tujuan yang ingin dicapai.
Pengertian Motif Pembelian
Motif pembelian merupakan segala sesuatu yang memengaruhi dan melatarbelakangi individu untuk melakukan pembelian barang dan menjelaskan alasannya.
Sementara itu, terdapat pengertian motif pembelian menurut para ahli, yakni:
Menurut Buchari Alma
Para pembeli memiliki motif-motif yang mendorong mereka untuk melakukan pembelian menurut Buchari Alma, yaitu:
1. Primary buying motive
Adalah motif untuk membeli yang sebenarnya misalnya, kalau orang mau makan ia akan mencari nasi.
2. Selective buying motive
Baca Juga: 4 Contoh Motif Ekonomi untuk Memperoleh Penghargaan dan Penjelasannya
Merupakan pemilihan terhadap barang, ini berdasarkan ratio misalnya, apakah ada keuntungan bila membeli karcis.
Misalnya saat seorang ingin pergi ke Jakarta cukup dengan membeli karcis kereta api kelas ekonomi, tidak perlu kelas eksekutif.
Berdasarkan waktu, contohnya membeli makanan dalam kaleng yang mudah dibuka, agar lebih cepat.
Berdasarkan emosi, seperti membeli sesuatu karena meniru orang lain.
Jadi, selective bisa berbentuk rational buying motive, emotional buying motive atau impluse (dorongan seketika).
3. Patronage buying motive
Adalah selective buying motive yang ditujukan kepada tempat atau toko tertentu.
Pemilihan ini bisa timbul karena layanan memuaskan, tempatnya dekat, cukup persediaan barang, ada halaman parker, orang-orang besar suka berbelanja ke situ.
Menurut Basu Swasta dan Hani Handoko
Motif-motif manusia dalam melakukan pembelian untuk memuaskan kebutuhan dan keinginannya bisa dibedakan, seperti:
Baca Juga: Motif Ekonomi Intrinsik: Pengertian, Faktor Pendorong, dan Contohnya
1. Motif pembelian primer dan selektif
Motif pembelian primer merupakan motif yang menimbulkan perilaku pembelian terhadap kategori-kategori umum pada suatu produk, seperti membeli pakaian.
Sementara itu, motif pembelian selektif adalah motif yang memengaruhi model dan merek dari kelas-kelas produk, atau macam penjual yang dipilih untuk suatu pembelian.
Motif ekonomi, status, keamanan, dan presentasi adalah beberapa contoh motif selektif.
2. Motif rasional dan emosional
Motif rasional merupakan motif yang didasarkan pada kenyataan-kenyataan seperti yang ditunjukkan oleh suatu produk kepada konsumen.
Misalnya, motif pembelian sepeda motor yang hemat bahan bakar atau merek tertentu karena kualitasnya yang sudah terpercaya.
Sedangkan, motif emosional merupakan motif pembelian yang berkaitan dengan perasaan atau emosi individu, seperti ungkapan kebanggaan, kesehatan, keamanan, dan lain sebagainya.
Nah, itulah penjelasan mengenai pengertian motif-motif pembelian menurut para ahli.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar