GridKids.id - Tanah adalah bagian dari kerak bumi yang tersusun dari mineral serta bahan-bahan organik.
Tanah memiliki peranan yang sangat vital bagi seluruh kehidupan di bumi, sebab tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan cara menyediakan unsur hara serta air dan sebagai penopang akar tumbuhan.
Struktur tanah yang memiliki rongga, menjadikan tanah tempat yang baik untuk akar bernapas serta tetap tumbuh dengan subur.
Oleh karena itu, lahan tanah banyak dimanfaatkan untuk berbagai macam kegiatan budidaya, terutama di bidang pertanian dan perkebunan.
Dengan pengolahan yang baik, lahan tersebut dapat menghasilkan produktivitas panen yang tinggi, sehinga dapat memberikan kesejahteraan pada petani.
Pengawetan Tanah
Pengawetan tanah adalah usaha menjaga tanah agar tetap produktif, serta memperbaiki tanah yang rusak akibat erosi.
Salah satu dampak dari erosi adalah penurunan produktivitas tanah.
Untuk itu, manusia perlu melakukan upaya untuk mengurangi atau menghindari erosi.
Pengawetan tanah dilakukan untuk melindungi tanah dari curahan air hujan secara langsung serta meningkatkan kapasitas infiltrasi tanah.
Tindakan ini biasanya juga dilakukan untuk mengurangi aliran air di permukaan tanah dan meningkatkan stabilitas penggunaannya.
Baca Juga: 4 Penyebab Kerusakan Permukaan Tanah, Salah Satunya karena Manusia
Untuk menjaga agar kesuburan tanah tetap terjaga, dapat dilakukan usaha-usaha pengawetan.
Adapun tiga metode pengawetan tanah yang dapat dilakukan, yaitu metode vegetasi, mekanik, serta metode kimia.
Metode Vegetasi
Pengawetan tanah dengan cara metode vegetasi adalah dengan memanfaatkan peran tanaman untuk mengurangi daya rusak akibat hujan, aliran permukaan, dan erosi.
Metode vegetasi adalah metode pengawetan tanah dengan cara menanam vegetasi (tumbuhan) pada lahan yang dilestarikan.
Metode ini sangat efektif dalam pengontrolan erosi. Ada beberapa cara mengawetkan tanah melalui metode vegetatif antara lain:
1. Penghijauan, yaitu penanaman kembali hutan-hutan gundul dengan jenis tanaman tahunan seperti akasia, angsana, flamboyant.
Fungsinya untuk mencegah erosi, mempertahankan kesuburan tanah, dan menyerap debu atau kotoran di udara lapisan bawah.
2. Reboisasi, yaitu penanaman kembali hutan gundul dengan jenis tanaman keras seperti pinus, jati, rasamala, cemara. Fungsinya untuk menahan erosi dan diambil kayunya.
3. Penanaman secara kontur (contour strip cropping) ialah metode yang menanam sesuai dengan garis kontur.
4. Penanaman tumbuhan penutup tanah (buffering) ialah metode menutupi lahan dengan menanam tumbuhan keras, seperti jati.
Baca Juga: Mitigasi Bencana Alam: Gempa Bumi dan Tanah Longsor, Geografi Kelas 11 SMA
5. Penanaman tanaman secara berbaris (strip cropping) adalah metode penanaman berbagai jenis tanaman secara berbaris atau larikan.
6. Pergiliran tanaman (croprotation) adalah metode menanam secara bergilir atau berganti-gantian.
Metode Mekanik
Bagaimana cara menerapkan metode mekanik dalam mengawetkan tanah?
Cara menerapkannya, yaitu menggunakan sarana fisik, seperti tanah dan batu dalam mengawetkan tanah.
Salah satu bentuk metode mekanik ini, yaitu mengolah tanah.
Pengolahan ini dilakukan untuk menyiapkan tempat tumbuh bibit, menciptakan daerah perakaran yang baik, membenamkan sisa tanaman, dan memberantas gulma.
Beberapa cara umum yang dilakukan untuk menerapkan metode mekanik ialah:
Metode Kimiawi
3. Metode Kimiawi
Baca Juga: 6 Upaya untuk Mencegah Erosi, Salah Satunya Membuat Terasering
Metode kimiawi adalah metode pengawetan tanah menggunakan sejumlah bahan-bahan kimia.
Metode ini bertujuan untuk untuk memperbaiki struktur tanah.
Bahan kimia yang umumnya digunakan dalam mengawetkan tanah adalah bitumen dan krilium.
Bahan ini kemudian dicampurkan dengan air lalu disemprotkan ke tanah.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar