GridKids.id - Matahari adalah pusat tata surya kita, gravitasinya sangat besar sehingga membuat planet-planet di tata surya mengorbit padanya.
Matahari dan pancarannya jadi sumber energi dan sumber kehidupan bagi makhluk hidup di Bumi.
Pernahkah kamu bayangkan jika Bumi kita disinari dua Matahari?
Ternyata ilmuwan sudah melakukan penelitian untuk menjawab pertanyaan yang satu ini.
Terakhir para peneliti berhasil menemukan bintang kembar atau lebih yang ada di alam semesta, Kids.
Temuan itu berhasil terlacak setelah ilmuwan menemukan planet Proxima Centauri B pada 24 Agustus 2016 silam.
Planet Proxima Centauri B ternyata masuk dalam kategori planet laik huni, lo.
Namun, karena planet merupakan bagian dari sistem tiga bintang planet ini jadi enggak mungkin untuk ditinggali seperti Bumi.
Dari temuan ini para peneliti berhipotesa bahwa ada beberapa hal yang akan terjadi jika ada dua matahari di sebuah sistem tata surya. Apa saja hipotesanya?
Hal yang Akan Terjadi Jika Ada Dua Matahari
1. Risiko Kepunahan Tinggi
Baca Juga: Benarkah Merkurius Tak Lagi Jadi Planet Terdekat Jaraknya dengan Matahari?
Sebuah hipotesa diungkap oleh Richard Muller dari Universitas California Berkeley pada 1984.
Hipotesa itu menyinggung bintang katai bernama Nemesis yang kemungkinan besar menjawab kepunahan massal yang terjadi tiap 27 miliar tahun sekali di Bumi.
2. Meningkatnya Panas Bumi
Dua matahari kemungkinan bisa membuat seisi bumi gosong, lo, kids.
Belum lagi jika massa atau ukuran dan letaknya yang serupa dan dekat, Bumi dan seisinya bisa terpanggang habis, memusnahkan seluruh kehidupan di dalamnya.
3. Bumi Jadi Tak Layak Huni
Bumi punya jarak yang ideal sehingga paparan sinar matahari mendorong kehidupan bukannya meniadakannya.
Panas yang diterima Bumi bisa menjaga air tetap cair, meski sebagian wilayah Bumi tetap dingin untuk waktu yang lama.
Dua matahari dengan massa dan posisi yang sama, bisa membuat Bumi jadi gersang dan enggak layak huni.
4. Terjadi Gangguan Besar
Bumi kini masih jadi planet paling laik huni di seantero tata surya.
Baca Juga: Apakah Matahari Bisa Berhenti Bersinar? Ini Menurut Ilmuan
Bumi mengorbit pada satu matahari, meski temuan peneliti dan hipotesa mengungkap dulunya tata surya kita punya lebih dari satu matahari.
Skenario hipotesa menyebut bahwa posisi Nemesis cukup jauh (berada di dekat awan oort), sehingga hanya memunculkan gangguan kecil bagi tata surya kita.
Jika ada dua matahari di tata surya maka total gravitasinya jadi lebih besar.
Hal ini bisa membuat revolusi Bumi mengorbit Matahari jadi lebih cepat yaitu menjadi 280 hari dari yang normalnya 365 hari.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar