GridKids.id - Jika kamu membuka laman google hari ini kamu akan melihat google doodle yang menarik di halaman awalnya.
Hari ini 10 Mei, Google menunjukkan google doodle sosok seorang dokter perempuan dari Indonesia yaitu Prof. Dr. Julie Sulianti Saroso.
Google doodle Prof. Dr. Julie Sulianti Saroso dibuat oleh seorang penulis dan ilustrator buku anak-anak dari Indonesia bernama Lenny Wen.
Tahukah kamu siapa sosok dokter yang doodlenya mewarna laman utama google hari ini?
Prof. Dr. Sulianti Saroso merupakan seorang dokter dari Indonesia yang dikenal sebagai pakar kesehatan paling populer di masanya.
Tak hanya jadi dokter yang mengabdikan diri pada kemanusiaan, Prof. Julie juga pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Pencegahan, Pemberantasan, dan Pembasmian Penyakit Menular (P4M) yang aktif mempromosikan kesehatan ibu hamil dan keluarga.
Prof. Julie adalah seorang peraih Bintang Mahaputera Pratama yang dikenal enggak pernah menyuntik pasiennya.
Gelar tersebut merupakan tanda kehormatan Bintang Mahaputera kelas IV yang diberikan pada orang-orang yang sudah secara luar biasa menjaga keutuhan, kelangsungan, dan kejayaan NKRI.
Prof. Julie lebih senang meresepkan obat dan terus memberi motivasi agar pasien cepat pulih atau sembuh seperti sedia kala.
Lalu, seperti apakah profil dari Prof. Dr. Julie Sulianti Saroso, dokter perempuan yang namanya harum karena jasa-jasanya?
Profil Prof. Dr. Julie Sulianti Saroso
Baca Juga: Google Doodle Hari Ini: Mengenal Sejarah Angklung dan Jenis-Jenisnya
Prof. Dr. Julie Sulianti Saroso lahir di Bali pada 10 Mei 1917 dengan nama asli Julie Sulianti.
Nama belakang Saroso adalah nama suaminya, seorang doktor di bidang ekonomi.
Setelah lulus sekolah menengah dari Gymnasium, Bandung pada 1935, Prof. Julie melanjutkan studi ke Sekolah Tinggi Kedokteran di Batavia yang disebut dengan Geneeskundige Hoge Scholl.
Selepas studinya berakhir, Prof. Julie lalu bekerja di Centrale Burgelijke Ziekenhuis atau RS Cipto Mangunkusumo.
Pada masa-masa itu masih banyak peperangan melawan pendudukan Jepang juga penjajahan Hindia Belanda.
Di sinilah Prof. Julie akan turut terjun ke medan perang untuk mengobati para pejuang yang terluka sekaligus membuka dapur umum untuk para gerilyawan yang memasuki kota.
Pasca kemerdekaan, Prof. Julie baru bisa fokus pada karir kedokterannya dan bekerja di Kementerian Kesehatan selama 1 dekade yaitu dari 1951-1961.
Prof. Julie bertanggung jawab sebagai Kepala Bagian Kesejahteraan Ibu dan Anak.
Di akhir karier kedokterannya, Prof. Julie menjadi anggota WHO kurang lebih selama 25 tahun.
Uniknya selama beliau menjabat, hanya ada dua sosok perempuan yang tergabung di organisasi kesehatan dunia ini, yaitu dokter Rajkumari Amrit Kaur dari India dan Prof. Julie sendiri.
Pada 29 April 1991, Prof. Julie tutup usia dan namanya diabadikan sebagai nama rumah sakit untuk mengenang jasa beliau terhadap kemanusiaan selama hidup.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Google Doodle |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar