Semakin besar kemungkinan tumbukan antara reaktan dengan orientasi yang tepat maka makin besar juga laju reaksinya.
Orientasi molekul memengaruhi faktor probabilitas, molekul sederhana punya lebih banyak cara orientasi yang tepat untuk bertumbukan.
Oleh karenanya, faktor probabilitasnya lebih tinggi daripada faktor molekul yang lebih kompleks.
Selain itu, faktor orientasi juga memengaruhi interaksi antara reaktan dan katalis, semisal dalam kasus reaksi biologis yang dikatalisis oleh enzim biokatalis.
Enzim akan mengaktifkan molekul reaktan di lokasi tertentu, lokasi-lokasi ini disebut juga sebagai situs aktif dan punya bentuk juga ukuran yang pasti.
7. Luas Permukaan
Laju reaksi akan meningkat jika luas permukaan reaktan padat bertambah.
Permukaan padat ini juga bisa ditingkatkan dengan cara mengubahnya jadi bubuk halus.
Contoh ketika terjadi reaksi antara seng dan asam klorida terjadi dalam hitungan detik jika logam seng menjadi diubah menjadi bubuk halus.
Namun, reaksinya akan lebih lambat jika berbentuk kawat seng, Kids.
Hal ini berlaku juga pada katalis padat yang biasa digunakan dalam bentuk bubuk halus ketika melakukan reaksi kimia.
Baca Juga: Sifat Zat dan Kaitan dengan Partikel Penyusunnya: Sifat Kimia, IPA Kelas 9 SMP
Source | : | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar