GridKids.id - Dalam kehidupan sehari-hari kita enggak dapat dilepasakan dari konflik yang terjadi, baik antara individu maupun kelompok.
Konflik adalah suatu proses sosial antara dua individu atau kelompok, di mana satu di antara satu pihak berusaha untuk menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan disertai adanya ancaman dan kekerasan.
Biasanya, konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu atau kelompok dalam suatu interaksi sosial.
Faktor Penyebab Terjadi Konflik
Terjadinya konflik pasti ada faktor penyebabnya. Bahwa akar dari adanya konflik adalah adanya perebutan atas sumber-sumber kepemilikan, kekuasaan, dan status sosial yang sifatnya terbatas dalam hubungan sosial, politik, dan ekonomi.
Ada 3 faktor penyebab yakni faktor individual, faktor kelompok, dan dinamika kelompok.
1. Faktor Individual
Perilaku agresif seseorang dapat menyebabkan timbulnya kekerasan.
Faktor penyebab perilaku kekerasan menurut teori ini adalah faktor pribadi dan faktor sosial.
Faktor pribadi yaitu meliputi kelainan jiwa, seperti psikopat, stres, depresi, serta pengaruh obat bius.
Sedangkan faktor yang bersifat sosial antara lain seperti konflik rumah tangga, faktor budaya, dan media massa.
Baca Juga: 5 Gejala Terjadinya Konflik Sosial yang Ada dalam Masyarakat
2. Faktor Kelompok
Individu cenderung membentuk kelompok dengan memprioritaskan identitas berdasarkan persamaan ras, agama, atau etnis.
Identitas kelompok yang cenderung dibawa ketika seseorang berinteraksi dengan orang lain ini rawan menyebabkan benturan antara identitas kelompok yang berbeda dan kemudian menjadi penyebab kekerasan.
Contohnya ada pada perkelahian antar pendukung klub bola saat pertandingan di stadion.
Selain itu, ada juga kekerasan berbau rasial yang terjadi di Afrika Selatan dan Amerika Serikat pada orang kulit hitam, serta di Indonesia pada kerusuhan Mei ‘98, yaitu kekerasan terhadap kelompok etnis Tionghoa.
3. Faktor Dinamika Kelompok
Kekerasan dapat timbul karena hilangnya rasa saling memiliki yang terjadi dalam kelompok.
Hal ini dapat diartikan bahwa perubahan-perubahan sosial terjadi sedemikian cepat dalam sebuah masyarakat dan tak mampu direspon sama cepatnya oleh sistem sosial dan nilai masyarakatnya.
Contohnya bisa dilihat dari masuknya perusahaan internasional ke wilayah pedalaman Papua yang membawa berbagai teknologi, perilaku, hingga tata nilai yang berbeda.
Hal ini menyebabkan masyarakat setempat merasa terasing dan muncullah kehilangan rasa memiliki yang berakhir dengan perlawanan kekuasaan.
Namun, ada beberapa sosiolog yang mengklasifikasikan faktor penyebab terjadinya konflik sebagai berikut.
Baca Juga: Metode Analisis Konflik Sosial, Materi Sosiologi Kelas XI SMA
a. Perbedaan Pendirian dan Keyakinan
Perbedaan pendirian dan keyakinan dapat menyebabkan konflik antarindividu ataupun antarkelompok.
Dalam konflik-konflik seperti ini, terjadi bentrokan-bentrokan pendirian.
Masing-masing pihak berusaha mengalahkan lawannya.
b. Perbedaan Kebudayaan
Perbedaan individu dapat memicu konflik antarindividu bahkan antarkelompok.
Pola-pola kebudayaan yang berbeda akan menimbulkan pola-pola kepribadian dan pola-pola perilaku uang berbeda di kalangan khalayak kelompok yang luas.
c. Perbedaan Kepentingan
Setiap kelompok atau individu pasti memiliki tujuan kepentingan masing-masing.
Mereka akan bersaing dan berkonflik untuk memperebutkan kesempatan dan sarana.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | gramedia.com |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar