2. Faktor Kelompok
Individu cenderung membentuk kelompok dengan memprioritaskan identitas berdasarkan persamaan ras, agama, atau etnis.
Identitas kelompok yang cenderung dibawa ketika seseorang berinteraksi dengan orang lain ini rawan menyebabkan benturan antara identitas kelompok yang berbeda dan kemudian menjadi penyebab kekerasan.
Contohnya ada pada perkelahian antar pendukung klub bola saat pertandingan di stadion.
Selain itu, ada juga kekerasan berbau rasial yang terjadi di Afrika Selatan dan Amerika Serikat pada orang kulit hitam, serta di Indonesia pada kerusuhan Mei ‘98, yaitu kekerasan terhadap kelompok etnis Tionghoa.
3. Faktor Dinamika Kelompok
Kekerasan dapat timbul karena hilangnya rasa saling memiliki yang terjadi dalam kelompok.
Hal ini dapat diartikan bahwa perubahan-perubahan sosial terjadi sedemikian cepat dalam sebuah masyarakat dan tak mampu direspon sama cepatnya oleh sistem sosial dan nilai masyarakatnya.
Contohnya bisa dilihat dari masuknya perusahaan internasional ke wilayah pedalaman Papua yang membawa berbagai teknologi, perilaku, hingga tata nilai yang berbeda.
Hal ini menyebabkan masyarakat setempat merasa terasing dan muncullah kehilangan rasa memiliki yang berakhir dengan perlawanan kekuasaan.
Namun, ada beberapa sosiolog yang mengklasifikasikan faktor penyebab terjadinya konflik sebagai berikut.
Baca Juga: Metode Analisis Konflik Sosial, Materi Sosiologi Kelas XI SMA
Source | : | gramedia.com |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar