GridKids.id - Kids, apa yang kamu ketahui tentang kjokkenmoddinger?
Secara etimologis, kjokkenmoddinger berasal dari bahasa Denmark, yaitu 'kjokken' yang berarti dapur dan 'modding' yang berarti sampah.
Kjokkenmoddinger adalah istilah arkeologis yang digunakan untuk menyebut sampah dapur.
Nah, di Indonesia istilah kjokkenmoddinger diartikan sebagai sampah kerang.
Sampah kerang banyak ditemukan di pesisir Sumatra bagian utara.
Melansir dari kompas.com, kjokkenmoddinger atau disebut juga sebagai midden adalah salah satu hasil kebudayaan manusia purba paling terkenal pada Zaman Mesolitikum.
Pengertian kjokkenmoddinger adalah sampah kerang yang termasuk ekofak dan banyak ditemukan dalam situs-situs arkeologi.
Seperti yang kita ketahui, istilah kjokkenmoddinger berkaitan dengan manusia purba di Zaman Mesolitikum.
Zaman Mesolitikum merupakan masa peralihan dalam Zaman Batu (prasejarah) antara Paleolitikum (Zaman Batu Tua) dan Neolitikum (Zaman Batu Baru).
Diketahui manusia di Zaman Mesolitikum umumnya tinggal di pantai dan gua.
Pada Zaman Mesolitikum manusia purba mencari makanan dari laut, seperti kerang dan ikan karena mudah dicari.
Baca Juga: Berperan Penting bagi Kehidupan, Ini 3 Cara Manusia Purba Mendapatkan Api #AkuBacaAkuTahu
Nah, hasil limbah dari cangkang kerang yang dibuang selama ratusan, bahkan ribuan tahun lama-kelamaan menjadi tinggi dan mencapai beberapa meter, lo.
Melansir dari kompas.com, kjokkenmoddinger berfungsi bagi manusia purba sebagai tempat pembuangan akhir dari sisa-sisa makanan mereka.
Pada artikel ini GridKids akan mencari tahu ciri-ciri kjokkenmoddinger dan fungsinya bagi manusia purba pada Zaman Mesolitikum, simak informasi di bawah ini, ya!
Ciri-Ciri Kjokkenmoddinger
1. Kjokkenmoddinger terdapat di pesisir pantai.
2. Kjokkenmoddinger telah memadat dan menyatu selama ratusan bahkan ribuan tahun.
3. Sampah cangkang moluska yang membukit dari Zaman Mesolitikum.
4. Tumpukan sampah dapur enggak hanya terdiri dari kulit kerang atau siput melainkan juga berbagai macam alat.
5. Kulit kerang dan siput menumpuk hingga akhirnya membentuk seperti bukit.
Di bawah ini merupakan beberapa fungsi dari kjokkenmoddinger, antara lain:
Baca Juga: Belum Ada Teknologi, Bagaimana Cara Manusia Purba Menyimpan Makanan? #AkuBacaAkuTahu
1. Sebagai sumber informasi bagi para peneliti untuk mengetahui jenis makanan yang dimakan oleh manusia purba.
2. Kjokkenmoddinger digunakan sebagai sarana ritual kuno.
3. Sebagai tempat pembuangan akhir bagi manusia purba di Zaman Mesolitikum.
4. Menyimpan benda-beda yang bisa didaur ulang.
5. Memberi makan hewan dari sisa makanan yang telah dibuang.
Selain kjokkenmoddinger, ditemukan juga benda-benda peninggalan lainnya, seperti:
1. Kapak genggam di Sumatra Utara yang diberi nama Kapak Sumatra atau pebble.
2. Kapak pendek berbentuk setelah lingkaran yang dikenal dengan nama hachecourt
3. Batu pipisan untuk menumbuk, menggiling, dan menghaluskan sesuatu.
4. Tulang belulang berupa pecahan tengkorak dan gigi.
Itulah informasi tentang ciri-ciri kjokkenmoddinger serta fungsinya bagi manusia purba pada Zaman Mesolitikum.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar