GridKids.id- Kids, sebelum bisa bertukar kabar secara cepat dan mudah seperti saat ini, anak-anak dulunya bisa berkomunikasi dengan teman sebaya lewat surat.
Komunikasi lewat surat ini dikenal dengan sahabat pena yang bisa menghubungkanmu dengan teman-teman dari daerah atau pulau lain di Indonesia.
Majalah Bobo yang hari ini berulang tahun yang ke 50 juga dulu jadi salah satu wadah komunikasi sahabat-sahabat pena dari seluruh Indonesia, lo.
Meski kini rubriknya sudah enggak ada lagi karena perkembangan zaman, kamu perlu tahu bahwa dulunya Bobo punya rubrik bernama Sahabat Bobo.
Rubrik ini sangat populer di antara para pembaca Majalah Bobo di tahun 1970-an dan 1980-an.
Tentunya karena komunikasi enggak bisa dilakukan dengan mudah karena enggak adanya ponsel pintar seperti yang kamu milikki saat ini, Kids.
Komunikasi dan persahabatan lalu dijalin lewat surat yang dikirim beserta kartu pos.
Kini kamu mungkin sudah enggak akrab lagi dengan komunikasi via surat.
Hingga kini pengiriman surat masih bisa dilakukan melalui jasa pos dengan menempelkan prangko sebagai tanda pembayaran biaya posnya.
Surat dari sahabat pena inilah yang jadi media yang bisa membuat seorang anak bertemu dan berkomunikasi dengan teman yang belum pernah dikenal sebelumnya.
Jika kamu bisa bertemu dan bercanda tawa dengan sahabatmu secara langsung, para sahabat pena kala itu berbagai kisah dan cerita lewat surat.
Waktu-waktu menunggu balasan mungkin jadi momen yang sangat panjang untuk ditunggu, tapi ketika mendengar lonceng sepeda pak pos tentunya penantian yang lama terasa setimpal, ya.
Baca Juga: Ulang Tahun Majalah Bobo, 50 Tahun Menemani Anak Indonesia Bermain dan Belajar
Rubrik Sahabat Bobo
Majalah Bobo yang kala itu jadi majalah anak-anak populer juga berperan mewadahi komunikasi antar pembaca setianya, nih, Kids.
Rubrik Sahabat Bobo menampilkan profil para pembaca setia Bobo yang ingin saling berkirim surat atau bersahabat pena dengan pembaca lainnya.
Sekilas ketika melihatnya mungkin kamu seolah sedang melihat buku tahunan sekolah.
Formatnya disamakan berisi profil pembaca dari mulai nama, tanggal lahir, hobi, alamat rumah (ini penting sekali karena waktu itu surat akan dikirim ke alamat ini), juga alamat sekolah.
Selain itu, para pembaca yang ingin profilnya dimuat di rubrik Sahabat Bobo juga harus menyertakan dua lembar pas foto seukuran 4 x 6 untuk disertakan bersama profilnya.
Nah, teman-teman pembaca yang kala itu ingin memulai bersahabat pena bisa memilih teman baru yang memiliki kesamaan hobi atau umur, Kids.
Meski begitu, siapapun boleh mengirimkan surat kepada sesama pembaca setia Bobo dan menawarkan persahabatan pena ini.
Meski kini rubrik Sahabat Bobo sudah enggak ada lagi, jejaknya yang dulu sempat jadi wadah menyenangkan untuk menemukan sahabat Pena untuk berbagai cerita enggak akan dilupakan.
Kini ketika komunikasi bisa terjalin dengan mudah lewat media sosial, pertemanan lewat surat sebagai Sahabat Pena terlihat sangat antik dan dekat.
Baca Juga: Manfaat Gemar Menulis Surat, dari Melatih Fokus sampai Kurangi Darah Tinggi
Bayangkan saja, kamu menulis sendiri surat dengan tangan untuk seseorang teman yang tinggal di daerah yang jauh dirimu.
Berbagi banyak cerita di waktu liburan, saling berkabar tentang kisah menyenangkan hingga kisah sedih, juga tak ketinggalan harapan-harapan baik.
Persahabatan yang terjalin ketika teknologi belum memungkinkan komunikasi dilakukan dengan cepat dan praktis ini mungkin akan selalu dikenang oleh anak-anak pada zamannya.
Anak-anak itu kini mungkin sudah punya anak-anak bahkan cucu-cucu yang juga membaca majalah Bobo.
Majalah Bobo memang jadi teman bertumbuh dari generasi ke generasi, ya, Kids?
Yuk, sama-sama ucapkan selamat ulang tahun kepada Bobo yang ke-50 hari ini!
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Majalah Bobo |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar