GridKids.id - Antropologi merupakan disiplin ilmu sosial yang secara sistematik memperhatikan perbedaan antara pengetahuan antara pengetahuan emik dan etik.
Antropologi adalah suatu studi tentang manusia dengan mempelajari berbagai bentuk fisik, budaya, dan warna yang dihasilkan masyarakat.
Dalam disiplin ilmu antropologi, dua hal yang bisa digunakan untuk mendapatkan pengetahuan suatu kebudayaan disebut dengan pendekatan emik dan etik.
Pendekatan ini mulai digunakan pada awal abad ke-20, saat para antropolog berupaya menerapkan perbedaan pendekatan emik dan etik untuk mengatasi berbagai masalah.
Emik dan etik merupakan dua sudut pandang atau perspektif dasar dari mana seorang pengamat dapat menggambarkan perilaku manusia atau kebudayaan.
Pengertian Pendekatan Emik
Istilah emik berasal dari istilah linguistik, yaitu fonemik.
Secara sederhana, emik mengacu pada sudut pandang masyarakat yang diteliti (native’s viewpoint)
Emik dapat dipahami sebagai cara untuk memahami dan menggambarkan suatu kebudayaan dengan mengacu pada sudut pandang atau perspektif masyarakat pemilik kebudayaan yang dikaji.
Jika mengkaji suatu kebudayaan menggunakan perspektif emik, temuan yang dihasilkan akan bersifat khas budaya atau akan menghasilkan temuan yang berbeda pada konteks budaya yang berbeda.
Kerja emik bisa dianggap mencapai tingkat yang tinggi, jika antropolog melibatkan masyarakat pelaku kebudayaan dalam analisis yang dilakukan.
Baca Juga: Apa Perbedaan Integrasi Nasional Secara Politis dan Antropologis?
Pengetahuan emik bisa didapatkan baik melalui wawancara maupun observasi.
Pengertian Pendekatan Etik
Etik merupakan suatu pendekatan atau cara dalam memahami dan menggambarkan suatu kebudayaan yang mengacu pada sudut pandang peneliti
Sedangkan etik mengacu kepada pandangan peneliti (scientist’s viewpoint).
Cara pandang etik merupakan penjelasan, deskripsi, dan analisis yang mewakili cara pandang pengamat sendiri sebagai orang di luar masyarakat yang ditelitinya.
Jika mengkaji suatu kebudayaan secara etik, temuan yang dihasilkan cenderung sama pada berbagai konteks budaya, atau lebih bersifat universal.
Penjelasan dianggap secara pandang etik apabila dapat diterapkan secara lintas budaya.
Pengetahuan etik tak bergantung pada acuan khusus atau bersifat lokal semata, namun harus dapat digeneralisasi.
Deskripsi etik harus dapat dikembangkan oleh pengamat bebas atau independent observer dengan memperoleh hasil yang sama ketika validasi dilakukan.
Perbedaan Pendekatan Emik dan Etik dalam Ilmu Antropologi
1. Mendefinisikan Asumsi dan Tujuan
Pada pendekatan emik, perilaku digambarkan dari perspektif pelaku atau emik kebudayaan yang dikonstruksi dari pemahaman mereka sendiri.
Selain itu juga menjelaskan sistem budaya sebagai suatu kesatuan kerja.
Sedangkan pendekatan etik, perilaku digambarkan dari sudut pandangan orang luar atau peneliti lalu mengonstruksi kebudayaan tersebut dengan kebudayaan lain.
Pendekatan etik juga menjelaskan dengan cara memasukkan variabel budaya ke dalam model sebab-akibat yang sifatnya universal.
2. Ciri Khas Metode
Pendekatan emik pengamatan yang direkam secara kaya dalam bentuk kualitatif dan menghindari pemaksaan.
Pengamatan yang dilakukan juga sifatnya jangka panjang dan luas dari beberapa aspek yang dikaji.
Sementara pendekatan etik berfokus pada aspek eksternal yang bisa dinilai dengan prosedur di situs atau setting budaya yang berbeda.
Observasi yang dilakukan juga terbatas hanya pada satu aspek sosial saja.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Adjar.id |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar