Lalu, muncul prakarsa dari pendiri Harian Kompas, yaitu P.K.Ojong dan Jakob Oetama yang mengembangkan menjadi majalan anak-anak.
Mereka mempercayakannya kepada J.Adi Subrata dan Tineke Latumeten.
Adi Subrata adalah salah satu pendiri majalah Intisari dan aktif sebagai wartawan harian Kompas. Tineke juga merupakan wartawan harian Kompas.
3. Nama karakternya terinspirasi nama Belanda
Majalah Bobo berawal dari Belanda dan beberapa tokohnya dikenal dan diberi nama dari majalah aslinya.
Selain Bibi Teliti ada juga Paman Gembul yang merupakan dari translitan nama Oom Slokop.
Sementara itu, ada juga nama lainnya seperti Upik diambil dari nama Boemsi, dan Coreng diambil dari nama Krabbel, sedangkan nama Bobo akan tetap diberi nama Bobo.
4. Rubrik yang disajikan makin variatif
Majalah Bobo identik dengan rubrik yang asyik dan membuat anak-anak ingin membacanya.
Jika tak ada rubrik yang disajikan, pasti akan terasa membosankan dan hampa.
Baca Juga: Tokoh dalam Majalah Bobo: Keluarga Bapak, Emak, dan Teman-Teman Bobo
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar