Pola ini umumnya akan menampilkan beberapa penari yang membentuk formasi atau susunan garis lurus.
Pola lantai garis lurus ini umumnya diterapkan ke dalam jenis tarian berpasangan maupun kelompok.
Pola lantai garis lurus memberikan kesan sederhana tapi kuat. Garis-garis mendatar akan memberikan kesan istirahat.
Sementara itu, garis yang tegak lurus bisa memberikan kesan keseimbangan dan ketenangan.
Pengembangan pola garis lurus bisa menjadi bentuk pola diagonal huruf V, zig-zag, segi tiga, segi empat, dan segi lima.
Contoh tari daerah yang menggunakan pola lantai garis lurus yaitu, Tari Saman dari Aceh, Tari Baris Gede dari Bali, dan Tari Perang dari Nusa Tenggara Timur.
3. Pola lantai garis diagonal
Pola lantai garis diagonal merupakan pola lantai yang penarinya harus membentuk garis menyudut ke kanan atau kiri.
Pola lantai garis diagonal ini memungkinkan para penari bergerak secara bergantian ke depan maupun ke belakang.
Pola lantai garis diagonal ini membuat tarian memiliki kesan yang dinamis, tetapi tetap kokoh bagi para penontonnya.
Pola lantai garis diagonal memungkinkan posisi pada tiap-tiap penari berselang-seling secara bergantian ke arah depan dan belakang.
Baca Juga: Sejarah Tari Jaran Kepang, Tarian dengan Gaya Ritmis Kemiliteran
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar