GridKids.id - Satuan bentuk terkecil dalam bahasa adalah fonem dan yang terbesar adalah karangan.
Di antara satuan bentuk terkecil dan terbesar itu terdapat deretan bentuk fonem, morfem, kata, frasa.
Untuk mengetahui dari bentuk bahasa tersebut, yuk simak penjelasannya!
1. Fonem
Fonem merupakan satuan bunyi bahasa yang terkecil yang mampu menunjukan perbedaan makna dalam ilmu bahasa fonem itu ditulis diantara dua garis miring /misalnya bunyi a/,/I,/u/e/,dan/o.
Sedangkan huruf adalah lambang bunyi atau lambang fonem.
Jika satu fonem saja diganti atau dihilangkan ataubahkan ditambahkan maka akan mengubah kata fonem dibedakan atas vocal dankonsonan.
Jadi, fonem sama dengan bunyi (untuk didengar), sedangkan huruf adalah lambang yang kita lihat.
Contoh kasta, kista, kusta, kata-kata ini hanya dibedakan oleh fenomena a/,i/, dan u/.ada contohlagi yang fenomenanya berupa huruf konsonan misalnya kata jari, hari, tari,lari, kata-kata tersebut dibedakan oleh fonem/j/,/h/,t/,l/.
Fungsi fonem itu sendiri untuk membedakan makna perbedaan bunyi pada fonem yang membedakanmakna ini menegaskan adanya fonem-fonem yang berbeda.
2. Morfem
Baca Juga: 4 Struktur Lengkap Teks Berita, Materi Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP
Morfem merupakan satuan bentuk terkecil yang dapat membedakan makna. Sebagai kesatuan pembeda arti.
Morfem dapat berupa kata dasar (atau stem), yaitu bentuk dasar dari sebuah kata, atau afiks (awalan, sisipan, atau akhiran), yaitu bentuk yang ditambahkan pada kata dasar untuk membentuk kata baru dengan makna yang berbeda (misalnya -an, -lah, -kah, -bawa).
Morfem juga dapat berupa imbuhan (misalnya –an, me-, me-kan),klitika/partikel (misalnya –lah, -kah), dan kata dasar (misalnya bawa, makan).
Untuk membuktikan morfem sebagai pembeda makna dapat dilakukan dengan menggabungkan morfem dengan kata yang mempunyai arti leksikal.
Jika penggabungan menghasilkan makna baru, unsur yang digabungkan dengan kata dasar itu adalah morfem.
Contoh :
Makan + an = makanan
Me + makan = memakan
Buku" terdiri dari satu morfem, yaitu "buku" sebagai kata dasar.
"Membaca" terdiri dari dua morfem, yaitu "baca" sebagai kata dasar dan "me-" sebagai awalan pembentuk kata kerja.
"Pengarang" terdiri dari dua morfem, yaitu "karang" sebagai kata dasar dan "peng-" sebagai awalan pembentuk kata benda yang menunjukkan pelaku atau pengarah.
Baca Juga: Mana Penulisan yang Benar antara Provinsi atau Propinsi? dan Alasannya
Menurut bentuk dan maknanya, morfem ada dua macam:
1) Morfem bebas: morfem yang dapat berdiri sendiri dari segi makna tanpa harus dihubungkan dengan morfem yang lain.
Semua kata dasar tergolong sebagai morfem bebas.
2) Morfem terikat: morfem yang tidak dapat dapat berdiri sendiri dari satu makna.Maknanya baru jelas setelah dihubungkan dengan morfem yang lain.
Semua imbuhan(awalan, sisipan, akhiran, kombinasi awalan dan akhiran), partikel -ku, -lah, -kah danbentuk bentuk lain yang tidak dapat berdiri sendiri termasuk morfem terikat
3. Kata
Kata Kata adalah unit terkecil dari bahasa yang memiliki makna yang lengkap dan dapat berdiri sendiri sebagai sebuah unit dalam komunikasi bahasa.
Dalam bahasa Indonesia, kata biasanya terdiri dari satu atau lebih morfem, yaitu unit terkecil yang memiliki makna.
Contohnya, kata "makan" adalah sebuah kata yang memiliki makna sebagai aktivitas memakan atau mengonsumsi makanan.
Kata ini terdiri dari satu morfem, yaitu "makan".
Kata "berjalan" adalah sebuah kata kerja yang terdiri dari dua morfem, yaitu "jalan" sebagai kata dasar dan "ber-" sebagai awalan yang menunjukkan aktivitas sedang dilakukan.
Baca Juga: Belajar Bahasa Belanda: Nama-Nama Pakaian (Kleren) dan Artinya
4. Frasa
Frasa adalah gabungan dua atau lebih kata yang membentuk sebuah unit makna yang lebih besar dari pada kata tunggal, namun belum memenuhi syarat sebagai sebuah kalimat.
Frasa terdiri dari beberapa jenis seperti frasa nominal, frasa verbal, dan frasa preposisional. Berikut penjelasannya:
a. Frasa nominal
Frasa nominal Contohnya, "sebuah buku" terdiri dari kata "sebuah" sebagai penanda jumlah atau kuantitas, dan "buku" sebagai kata benda yang mengacu pada obyek tertentu.
Frasa ini memiliki makna yang lebih lengkap daripada kata "buku" sendiri, namun belum dapat berdiri sendiri sebagai sebuah kalimat.
b. Frasa verbal
Seperti "sedang belajar" terdiri dari kata kerja "belajar" dan kata bantu "sedang" yang menunjukkan waktu atau keadaan sedang dilakukan.
Frasa ini menunjukkan suatu aktivitas atau kegiatan yang sedang dilakukan, namun belum memenuhi syarat sebagai kalimat karena tidak memiliki subyek.
d. Frase preposisional
Misalnya "di rumah" terdiri dari kata depan "di" dan kata benda "rumah".
Frasa ini menunjukkan lokasi atau tempat tertentu dan dapat digunakan sebagai pelengkap dalam kalimat seperti "Saya sedang berada di rumah."
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar