GridKids.id - Mungkin di antara kamu masih banyak yang penasaran, apakah Gurun Sahara bisa menghijau dengan tanaman?
Faktanya, pada ribuan tahun yang lalu, Gurun Sahara tumbuh hijau dengan berbagai macam tumbuhan.
Tepatnya sekiar 5.000 tahun lalu setelah zaman es terakhir berakhir.
Gurun Sahara juga memiliki danau dengan hewan-hewan di sekitarnya seperti kuda nil, gajah, dan antelop.
Namun saat ini, tumbuhan yang subur itu telah lama hilang dan menjadi gurun terkering di dunia.
Lalu, apakah Gurun Sahara bisa kembali menghijau seperti dahulu?
Jawabannya bisa, Gurun Sahara yang hijau dikenal sebagai periode kelembapan Afrika.
Periode ini disebabkan oleh adanya rotasi orbit Bumi yang terus berubah di sekitar porosnya.
Menurut Kathleen Johnson, profesor sistem Bumi di University of California Irvine, pola tersebut akan berulang setiap 23.000 tahun.
Namun, emisi gas rumah kaca yang disebabkan manusia bisa menyebabkan perubahan iklim.
Sehingga, hal ini kita tak tahu dengan jelas kapan Gurun Sahara bisa kembali menghijau lagi.
Baca Juga: Kenapa Unta yang Hidup di Gurun Pasir Punya Punuk? #AkuBacaAkuTahu
Peter de Menocal, direktur di Pusat Iklim dan Kehidupan di Observatorium Bumi Lamont-Doherty di Columbia Universitas di New York menyebut rotasi aksial Bumi dipengaruhi oleh interaksi gravitasi Bulan dan planet-planet yang lebih masif.
Hal inilah yang menyebabkan perubahan periodik pada orbit Bumi. Salah satu perubahan ini adalah 'goyangan' pada poros Bumi.
Pergeseran inilah yang memposisikan belahan bumi utara lebih dekat ke matahari di musim panas setiap 23.000 tahun.
Kenaikan radiasi matahari ini memperkuat monsun Afrika, pergeseran angin musiman di wilayah tersebut.
Panas yang meningkat di atas Sahara menciptakan sistem tekanan rendah yang mengantarkan uap air ke Sahara.
Kelembaban yang meningkat kemudian mengubah Sahara menjadi padang rumput tertutup semak.
Lantas, kapan Sahara yang hijau akan kembali?
Salah satu hal yang menarik bagi para ilmuwan adalah fenomena Sahara yang menghijau tiba-tiba muncul dan menghilang.
Akhir dari periode Sahara hijau hanya memakan waktu 200 tahun.
Perubahan radiasi matahari ini terjadi secara bertahap, namun lanskap Sahara berubah secara tiba-tiba.
Baca Juga: 4 Proses Pembentukan Gurun serta Karakteristiknya, Seperti Apa?
Hal ini juga menjadi contoh perubahan iklim mendadak dalam skala yang diperhatikan manusia.
Sementara itu, catatan dari sedimen laut menunjukkan Sahara hijau terjadi berulang kali.
Menurut proyeksi, Sahara bisa hijau kembali sekitar 10.000 tahun lagi pada tahun 12000 M atau 13000 M.
Tetapi, yang tak dapat diprediksi oleh ilmuwan adalah gas rumah kaca yang memengaruhi iklim tersebut.
Jika ingin mengubah Sahara menjadi hijau, hal ini bisa dilakukan dengan memasang ladang surya dan angin besar yang dapat meningkatkan curah hujan di gurun.
Peningkatan curah hujan ini nantinya bisa menyebabkan pertumbuhan vegetasi atau tumbuhan.
Meski begitu, cara ini belum pernah diuji di Gurun Sahara.
Jadi, Gurun Sahara bisa saja kembali menghijau seperti dahulu meski harus menunggu ribuan tahun.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar