WR 124, Fase Permulaan Fase Supernova
Awal mula dari debu kosmik yang berhasil bertahan dari ledakan supernova dan punya andil dalam keseluruhan debu yang ada di alam semesta menjadi perhatian para astronom.
Hal ini terjadi enggak hanya untuk satu alasan, namun mengawali berbagai pertanyaan penelitian untuk mengungkap misteri penciptaan alam semesta.
Debu adalah sebuah runtuhan yang membentuk alam semesta.
Debu-debu ini memiliki peran misalnya sebagai tempat bernaung yang membentuk bintang-bintang (nebula).
Debu juga berkumpul jadi satu dan membantu proses pembentukan planet-planet.
Selain itu, debu juga bertindak sebagai wadah untuk molekul-molekul bisa terbentuk dan menggumpal jadi satu.
Terlepas dari banyaknya peran penting yang dijalankan oleh debu-debu luar angkasa ini, masih ada banyak sekali debu di alam semesta, lebih dari yang bisa dijelaskan oleh teori-teori para astronom yang menelitinya.
Alam semesta ini bekerja dengan kelebihan debu-debu yang tersebar di seluruh ruang yang bahkan sampai kini belum diketahui seberapa luasnya.
Temuan terbaru teleskop James Webb di pertengahan tahun lalu ini membuka kemungkinan studi baru tentang debu kosmik yang bisa dipelajari dengan gelombang cahaya inframerah.
Near-Infrared Camera (NIRCam) teleskop ini menyeimbangkan kecerahan dari inti bintang WR 124 dan detail yang rumit pada gas redup yang mengelilinginya.
Baca Juga: Mengenal Space Pen, Pulpen yang Bisa Digunakan di Ruang Gravitasi Nol
Mid-Infrared Instrument (MIRI) milik teleskop luar angkasa ini juga mengungkap struktur gas yang menggumpal dan debu nebula dari materi yang dikeluarkan dan mengelilingi bintang itu.
Sebelum temuan teleskop James Webb ini, para astronom pecinta debu bahkan enggak memiliki informasi detail yang cukup untuk melakukan eksplorasi berbagai pertanyaan yang muncul terkait WR 124 ini.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | nasa.gov |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar