GridKids.id - Kids, apakah kamu pernah mengonsumsi makanan fermentasi?
Nah, tahukah kamu kalau makanan fermentasi ini punya berbagai manfaat untuk tubuh?
Makanan fermentasi adalah salah satu jenis superfood, nih.
Makanan ini dibuat dengan menggunakan bakteri, jamur, atau organisme berisi probiotik lainnya untuk memecah gula di dalam makanan tersebut.
Kandungan organisme hidup ini yang menawarkan manfaat atau probiotik.
Contoh makanan fermentasi adalah kimchi dan tempe.
Yuk, langsung saja kita cari tahu 5 manfaat makanan fermentasi!
Melansir Health Line, probiotik yang diproduksi selama fermentasi bisa membantu memulihkan keseimbangan bakteri ramah di usus dan bisa meringankan beberapa masalah pencernaan.
Bukti menunjukkan kalau probiotik bisa mengurangi gejala enggak nyaman pada kasus irritable bowel syndrome (IBS), yaitu kumpulan gejala akibat iritasi pada saluran pencernaan.
Makanan fermentasi juga bisa mengurangi keparahan diare, kembung, gas, dan sembelit.
Bakteri yang hidup di usus punya dampak signifikan pada sistem kekebalan.
Baca Juga: Pencernaan Jadi Lancar, ini 6 Kebiasaan yang Bisa Diterapkan untuk Jaga Kesehatan Usus
Probiotik yang tinggi pada makanan yang difermentasi bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi risiko infeksi seperti flu biasa.
Mengonsumsi makanan kaya probiotik juga bisa membantu kita pulih lebih cepat saat sakit.
Fermentasi membantu memecah nutrisi dalam makanan, membuatnya lebih mudah dicerna daripada makanan yang tak difermentasi.
Alhasil, seseorang yang punya intoleransi laktosa pada umumnya akan baik-baik saja mengonsumsi produk susu fermentasi seperti kefir dan yogurt.
Selain itu, mengonsumsi kacang-kacangan yang difermentasi seperti tempe bisa meningkatkan penyerapan nutrisi yang bermanfaat, membuatnya lebih bergizi daripada alternatif yang enggak difermentasi.
Melansir Cleveland Clinic, setiap hari kita bisa menelan bakteri patogen penyebab penyakit. Namun, kita enggak selalu sakit karenanya.
Hal itu mungkin terjadi karena pembantu mikroskopis kecil kita bisa melawan bakteri patogen.
Bakteri baik membuat produk sampingan fermentasi asam yang menurunkan pH usus, kemudian mengurangi kemungkinan bakteri jahat bisa bertahan hidup.
Penelitian sudah menunjukkan kalau makanan fermentasi juga bisa meningkatkan:
Beberapa penelitian sudah mengaitkan strain probiotik Lactobacillus helveticus dan Bifidobacterium longum dengan pengurangan gejala kecemasan dan depresi.
Baca Juga: Proses Fermentasi Tempe, Bahan Makanan Favorit Masyarakat Indonesia
Kedua probiotik ditemukan dalam makanan fermentasi.
Meskipun diperlukan lebih banyak penelitian, beberapa penelitian sudah menemukan hubungan antara strain probiotik tertentu.
Hal ini termasuk Lactobacillus rhamnosus dan Lactobacillus gasseri dengan penurunan berat badan serta penurunan lemak perut.
Makanan fermentasi sudah dikaitkan dengan risiko penyakit jantung yang lebih rendah.
Probiotik juga bisa sedikit mengurangi tekanan darah dan membantu menurunkan total dan kolesterol jahat (LDL).
(Penulis: Irawan Sapto Adhi)
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar