GridKids.id - Kids, apa kamu pernah berpikir dari mana datangnya angin?
Ternyata angin terjadi karena matahari memanaskan beberapa bagian planet lebih dari yang lain.
Pemanasan yang enggak merata itulah yang menimbulkan angin. Angin enggak memiliki banyak substansi.
Maka dari itu, angin menjadi rahasia alam semesta yang hanya dapat dirasakan dan enggak dapat dilihat secara langsung seperti apa bentuknya.
Melansir National Geographic, perbedaan tekanan atmosfer lah yang akan menghasilkan angin.
Di khatulistiwa, matahari menghangatkan air dan daratan lebih dari belahan bumi lainnya.
Udara khatulistiwa yang hangat naik lebih tinggi ke atmosfer dan bermigrasi ke kutub dan akan menghasilkan tekanan rendah.
Sebaliknya, jika udara yang lebih dingin dan lebih padat bergerak di atas permukaan bumi menuju khatulistiwa untuk menggantikan udara panas, akan menghasilkan tekanan yang tinggi.
Biasanya angin bertiup dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Batas antara dua area ini disebut front.
Hubungan yang kompleks antara front menyebabkan berbagai jenis angin dan pola cuaca. Angin yang berlaku adalah angin yang bertiup dari satu arah di atas wilayah tertentu di Bumi.
Area tempat pertemuan angin disebut zona konvergensi. Umumnya, angin bertiup dari timur-barat, bukan utara-selatan.
Baca Juga: 5 Kelebihan Sumber Energi Angin bagi Kehidupan Manusia, Apa Saja?
Ini terjadi karena rotasi bumi menghasilkan apa yang dikenal sebagai efek Coriolis.
Sistem Angin di Dunia
Sistem angin terbesar di planet ini disebut sirkulasi umum atmosfer.
Sistem angin ini termasuk angin, angin barat, dan Roaring Forties.
Sistem angin besar ini terjadi karena daerah tropis mendapatkan lebih banyak Matahari daripada kutub dan menjadi jauh lebih hangat.
Udara hangat itu secara alami mulai naik dan ingin mengalir ke arah kutub, sedangkan udara kutub ingin turun ke daerah tropis.
Perubahan Suhu Membuat Angin Bertiup
Dengan perubahan suhu angin jadi bertiup. Yang mana kondisi tersebut karena dari matahari.
Energi yang dipancarkan matahari memanaskan udara di atmosfer bumi.
Sehingga udara mengembang saat hangat, membuat udara yang lebih hangat kurang padat dan 'lebih ringan' dari udara dingin, dan menciptakan wilayah bertekanan lebih rendah.
Selanjutnya, energi matahari yang terpancar ke bumi ini enggak merata.
Beberapa wilayah lebih panas dibanding wilayah lain begitupun sebaliknya.
Baca Juga: 10 Fakta Menarik Tulip, Bunga Nasional Negeri Kincir Angin Belanda
Contoh yang bisa menunjukkan perbedaan yakni seperti wilayah kutub yang dingin dan wilayah khatulistiwa yang cenderung panas.
Perbedaan suhu dan tekanan antara massa udara inilah yang mendorong pola sirkulasi udara global, dan angin.
Alasan mengapa udara selalu bergerak dan enggak pernah diam adalah, karena sesuatu yang terjadi di alam setiap saat, segala sesuatunya selalu berusaha untuk merata atau yang sering dikenal dengan istilah difusi.
Jika enggak ada pergerakan angin, maka enggak akan ada banyak perubahan pada cuaca kita, dan kita tidak dapat memprediksi kondisi cuaca.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar