Riset NASA: Pengaruh Paparan Radiasi Kosmik pada Otak Tikus
Hingga saat ini, teknologi yang berhasil dikembangkan manusia belum bisa melindungi para astronaut dan kosmonot dari paparan radiasi angkasa.
Partikel-partikel radiasi kosmik bergerak secepat kecepatan cahaya dan akan terus berbenturan dengan pesawat ruang angkasa dan akan menghasilkan neutron.
Nah, neutron ini masih ada energi yang bisa masuk merasuk ke dalam tubuh manusia.
Neutron yang berinteraksi dengan inti lain dalam tubuh akan memicu munculnya radikal bebas, molekul reaktif yang bisa merusak membran sel, DNA, dan struktur halus dalam organ.
Sama halnya dengan otak yang memiliki struktur mikroskopik pada sel-sel atau neuronnya.
Peneliti NASA telah banyak mempelajari dampak paparan radiasi terhadap astronot dan hasil studinya menunjukkan kerusakan otak akibat radiasi yang terjadi di ruang angkasa.
Selama astronaut berada dalam perjalanan menuju stasiun ruang angkasa, radiasi kosmik akan terus terjadi sedikit demi sedikit.
Percobaan yang dilakukan pada tikus percobaan menggunakan radiasi neutron dalam dosis rendah selama durasi enam bulan.
Riset ini lalu menunjukkan bahwa sirkuit penghubung neuron ke jaringan otak tikus enggak bisa bekerja secara efisien seperti normalnya.
Hal ini diperkirakan bisa terjadi karena ada kerusakan pada struktur halus pada neuron atau koneksi di beberapa sirkuit saraf yang mungkin benar-benar rusak dan enggak berfungsi.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | theconversation.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar