GridKids.id - Kids, tahukah kamu apa saja tradisi Ramadan yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta?
Kali ini, GridKids akan memberikan beberapa tradisi Ramadan dari Jogja, nih.
Ramadan merupakan bulan kesembilan Hijriah. Pada bulan Ramadan umat Islam diwajibkan berpuasa.
Puasa adalah meniadakan makan, minum, dan sebagainya dengan sengaja sejak terbit hingga tenggelamnya matahari.
Nah, sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadan.
Di Indonesia sendiri, Ramadan disambut dan dirayakan dengan tradisi yang berbeda-beda.
Tradisi-tradisi ini mulai dari perayaan menyambut datangnya puasa, sampai saat Idul Fitri.
Perbedaan perayaan Ramadan di Indonesia disebabkan budaya setiap daerah yang juga berbeda.
Hal ini membuat tradisi Ramadan di Indonesia unik dan beragam.
Salah satu contohnya adalah tradisi-tradisi Ramadan yang cuma ada di Yogyakarta.
Yuk, langsung saja kita cari tahu apa saja tradisi Ramadan di Yogyakarta!
Baca Juga: Mengenal Sejarah Tari Serimpi, Tarian Klasik asal Yogyakarta
Tradisi Apeman dilakukan masyarakat Yogya menjelang datangnya bulan Ramadan.
Istilah apeman diambil dari kata apem, yaitu kue khas Jawa.
Kue ini terbuat dari adonan asil campuran tepung beras yang ditambah telur, tape, gula, santan serta sedikit garam.
Tradisi apeman dilakukan dengan membuat kue apem secara tradisional oleh anggota keluarga Keraton Yogyakarta.
Tradisi Ramadan lain dari Yogyakarta adalah padusan. Kata padusan berasal dari kata adus yang berarti mandi.
Tradisi ini umumnya dilakukan oleh masyarakat di daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Padusan merupakan tradisi menyucikan diri yang disimbolkan dengan cara berendam atau mandi di sumber mata air.
Tujuannya adalah menyucikan diri, membersihkan jiwa, dan raga, sehingga saat Ramadan datang, bisa menjalani ibadah dalam kondisi suci lahir maupun batin.
Nyadran adalah tradisi yang dilakukan menjelang Ramadan.
Pada momen ini banyak masyarakat melakukan ziarah kubur, bersih desa atau makam, selamatan, makan bersama, sampai sedekah bumi.
Tak cuma di Yogyakarta, tradisi ini juga dilakukan di beberapa tempat di Jawa Tengah, beberapa wilayah Jawa Timur, sampai Lampung.
Baca Juga: 7 Contoh Makanan Tradisional Khas Yogyakarta, Tak Cuma Gudeg
Labuhan adalah tradsi yang cuma boleh dilakukan oleh keluarga Keraton Yogyakarta dan punggawanya, berdasarkan perintah dari Sultan.
Labuhan biasanya dilakukan dengan menghanyutkan beberapa helai rambut serta kuku Sultan yang sudah dipotong.
Rambut serta kuku tadi dihanyutkan ke laut lewat Pantai Parangtritis maupun Gunung Merapi.
Masyarakat Yogyakarta percaya kalau tradisi ini menghadirkan ketentraman serta kesejahteraan.
Nah, itulah 4 tradisi Ramadan yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta atau Jogja.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar