GridKids.id - Setiap orang menginginkan kulit yang sehat dan warna kulit merata.
Meski umumnya penyebab kulit belang bukanlah kondisi yang serius, keluhan ini tetap perlu diatasi agar tak mengganggu penampilan.
Kulit merupakan organ terluas dari tubuh manusia dan memiliki fungsi yang sangat penting.
Selain menutupi organ dalam tubuh, kulit juga berfungsi untuk melindungi tubuh dari paparan benda asing, mengatur suhu tubuh, menyimpan lemak, serta menerima panas, dingin, dan sentuhan.
Pada kulit yang normal terdapat sel melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin atau zat penghasil pigmen warna pada kulit.
Melanin yang berlebihan pada kulit disebut hiperpigmentasi, sedangkan jika terlalu sedikit disebut dengan hipopigmentasi, dan kulit tanpa melanin sama sekali disebut depigmentasi.
Warna kulit pucat disebabkan melanin yang terlalu sedikit atau kurang aktif, sedangkan area kulit yang menggelap terjadi karena melanin yang berlebihan (hiperpigmentasi) atau melanosit yang terlalu aktif.
Kondisi ini dapat menyebabkan perubahan warna pada kulit yang tidak merata atau kulit belang.
Kulit belang umumnya ditandai dengan perbedaan warna yang mencolok antara satu bagian kulit dengan bagian lainnya.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai hal. Berikut ini adalah beberapa penyebabnya:
Baca Juga: 5 Manfaat Baik yang Didapatkan dengan Minum Air Putih Setelah Tidur
Melasma biasanya terlihat menyerupai bintik kebiruan atau abu-abu di wajah dan terkadang berwarna kecokelatan.
Biasanya perubahan warna kulit ini biasa dialami oleh wanita usia 20 tahun hingga paruh baya.
Ibu hamil juga sering mengalami perbedaan warna kulit akibat melasma.
Melasma dapat dipengaruhi oleh perubahan hormon dalam tubuh perempuan dan paparan UV sinar matahari.
Kondisi yang biasa disebut sebagai bintik matahari ini adalah perubahan warna kulit di daerah yang sering bersentuhan langsung dengan sinar matahari dalam waktu lama.
Kondisi kulit belang yang satu ini umumnya terjadi di daerah punggung tangan, wajah, bahu, punggung atas, dan punggung kaki.
Bentuknya berupa bintik kecil kecokelatan atau hitam dengan ukuran bervariasi, mulai dari seukuran ujung pensil hingga sebesar koin.
Kulit belang akibat kondisi ini sering terjadi pada orang yang telah berusia di atas 50 tahun.
Vitiligo terjadi karena kurangnya produksi warna kulit atau hipopigmentasi. Masalah kulit jenis ini muncul berupa bintik-bintik putih yang teraba halus pada permukaan kulit.
Kulit belang akibat vitililgo disebabkan oleh rusaknya sel-sel penghasil pigmen kulit karena gangguan autoimun.
Baca Juga: Kulit Jadi Sehat, Ini 4 Dampak yang Terjadi pada Tubuh saat Mengurangi Asupan Gula
Sejauh ini belum ditemukan obat yang dapat mengobati vitiligo.
Munculnya warna lebih gelap pada kulit bisa juga diakibatkan oleh cedera atau luka.
Luka pada kulit seperti lecet, terbakar, dan infeksi bisa menyebabkan kulit kehilangan pigmennya.
Kulit belang yang disebabkan luka umumnya tidak bersifat permanen atau bisa disembuhkan.
Namun, untuk mengembalikan hingga ke warna kulit semula membutuhkan waktu yang lama.
Selain itu fakto kulit belang dan bintik hitam bisa disebabkan oleh paparan sinar matahari. Pada dasarnya, kulit memang membutuhkan sinar matahari untuk memproduksi vitamin D yang bermanfaat untuk tulang.
Namun, harus dipahami pula bahwa paparan sinar matahari yang terlalu sering juga dapat mengakibatkan kulit terbakar dan perubahan warna pada kulit.
Paparan sinar matahari dapat memicu kulit untuk menghasilkan lebih banyak melanin sehingga menjadi lebih gelap.
Selain itu, paparan sinar matahari juga membuat elastisitas kulit berkurang dan menyebabkan kulit kering, menebal, serta keriput.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,alodokter |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar