GridKids.id - Setelah berakhir pekan, hari Senin kembali datang. Sebagian orang memulai aktivitas kembali, ada yang bekerja dan juga harus bersekolah.
Situasi tersebut membuat banyak orang yang akhirnya benci hari Senin atau muncul istilah 'I Hate Monday'.
Hal itu untuk menggambarkan adanya rasa tak nyaman setelah hari libur selesai.
Lalu apa yang membuat seseorang membenci hari Senin?
1. Kekacauan jam tubuh
Kondisi ini sebenarnya berkaitan dengan efek kurang tidur dan disfungsi sirkadian.
Dilansir dari Psychology Today, kebanyakan orang meremehkan efek perubahan pola tidur terhadap kesehatan dan fungsi tubuh.
Studi di laboratorium menemukan bahwa satu sampai dua jam kurang tidur menyebabkan penurunan fungsi kognitif, gangguan hormon, percepatan penuaan biologis, hingga pola aktivasi gen yang merugikan.
Mayoritas perubahan ini kerap kali enggak terlihat atau disadari.
Hanya ketika efeknya mencapai ambang intensitas tinggi seperti jet lag atau episode insomnia, orang biasanya lebih memperhatikannya.
Menurut HuffPost, sejumlah penelitian mengatakan bahwa suasana hati seseorang umumnya berada di titik paling rendah di hari Senin.
Itulah mengapa, sering kali kita merasa sudah cukup tidur di Minggu malam, tapi tetap saja merasakan I Hate Monday itu ketika bangun di Senin pagi.
Baca Juga: Kenapa Hari Senin Terasa Lebih Berat? Ternyata 5 Hal Ini Penyebabnya
Ketika kita capek, kita lebih mudah terganggu. Sementara bagi sebagian orang, akhir pekan malah bisa saja lebih melelahkan.
Misalnya, karena mengisinya dengan berkumpul bersama kerabat hingga larut malam atau pergi ke beberapa tempat untuk mengunjungi saudara dan teman.
2. Hilangnya rasa kebebasan
Alasan umumnya juga mengapa orang merasa berat menghadapai hari Senin lantaran adanya perubahan emosi dari hari kerja ke akhir pekan.
Sekalipun tetap punya kesibukan di akhir pekan, kebanyakan dari kita cenderung lebih rileks di waktu tersebut.
Misalnya, karena bisa bangun lebih siang dan jalan-jalan.
Perubahan emosional itu membuat hari Senin terasa mengerikan dan begitu berat buat sebagian orang.
Akhirnya dari kita banyak yang merasa kehilangan atas kebebasan. Tak memiliki kontrol atas siklus tersebut membuat perasaan itu lebih parah.
Bagi orang tua, hari Senin berarti anak-anak kembali sekolah.
Di masa pandemi, kondisi itu lumayan berat bagi mereka karena harus memiliki beban ganda dan semakin benci hari Senin.
3. Tak suka pekerjaan
Baca Juga: 15 Contoh Kalimat Menyambut Hari Senin dalam Bahasa Inggris
Salah satu faktor orang membenci hari Senin juga karena tak mencintai pekerjaannya. yang akhirnya membuat seseorang itu menjadi stres.
4. Tak ada persiapan
Hari Senin begitu memberatkan adalah karena sering kali kita enggak mempersiapkan diri, baik secara emosional maupun logistik.
Ketika gagal melakukan persiapan, secara enggak sadar kita menyiapkan kegagalan. Hari Minggu sebaiknya digunakan untuk melakukan persiapan.
5. Faktor budaya
Yang terakhir, terapis pernikahan dan keluarga berlisensi yang berbasis di California, Becky Stuempfig mengatakan, faktor budaya juga bisa memengaruhi kemungkinan seseorang merasakan Monday blues. Misalnya, dengan sering berperilaku "TGIF" atau Thank God it's Friday.
Cara Mengatasi Hari Senin yang Menyebalkan
Cara mengatasi hari Senin yang menyebalakan yaitu meminimalkan perubahan siklus tidur dan bangun, antara hari kerja dan akhir pekan.
Artinya, mengurangi tingkat perubahan jam sirkadian merupakan cara untuk menghindari peningkatan stres di hari Senin.
Penelitian menemukan, tingkat penurunan variabilitas detak jantung yang disebabkan oleh jet lag atau akhir pekan secara langsung berkaitan dengan perbedaan siklus tidur-bangun selama sepekan.
Sederhananya, orang yang menerapkan pola tidur-bangun dengan konsisten sepanjang minggu merasa lebih baik pada hari Senin seperti pada hari-hari lain dalam sepekan.
Maka, tetap mengikuti jam tidur seperti pada hari biasanya dapat membantu meminimalkan perasaan menyebalkan yang muncul saat memulai aktivitas seperti bekerja ataupun bersekolah.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar