Proses Komunikasi di Ruang Angkasa
Dari uraian di atas kamu sudah tahu bahwa tiap-tiap objek yang dibuat manusia di ruang angkasa memanfaatkan gelombang radio untuk bisa terhubung dengan tim atau ruang kontrol di Bumi.
Tiap satelit atau wahana antariksa selalu dilengkapi transceiver atau antena parabola yang berguna untuk memancarkan sinyal radio sesuai daya bawaannya.
Sinyal-sinyal ini lalu dideteksi oleh antena akan mengumpan sinyal-sinyal komputer berteknologi tinggi untuk melakukan perhitungan dan menerjemahkan informasi yang berguna dari sinyal-sinyal yang diterima kemudian.
Wahana antariksa merupakan sebuah teknologi tinggi yang memungkinkan objek ini untuk terus mempertahankan lajunya tetap dalam orbit dan melakukan tugasnya untuk mengirimkan informasi yang diperoleh ke Bumi.
Sama halnya ketika sebuah wahana antariksa memotret planet di tata surya, maka robot itu akan mengubah gambar jadi bilangan biner 1 dan 0 dengan komputer yang terpasang pada tubuhnya.
Data yang sudah dikodekan akan diteruskan ke transponder supaya bisa ditempatkan lewat transmisi gelombang radio lewat ruang angkasa.
Gelombang itu selanjutnya akan melalui perjalanan yang sangat panjang sesuai jarak di mana wahana antariksa itu berada dengan di mana Bumi berada.
Gelombang radio yang sampai ke Bumi dan diterima oleh Deep Space Network (DSN), sebelum dikirimkan ke komputer berteknologi tinggi.
Data dari wahana antariksa perlu dibuka terlebih dulu dan diterjemahkan menjadi data gambar atau data ilmiah yang bisa dipahami dan ditindaklanjuti oleh para peneliti.
Gambar yang dihasilkan akan terlihat beresolusi tinggi dan bisa menjadi bahan penelitian atau pengamatan yang sangat berguna bagi para peneliti di Bumi.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Infoastronomy.org,kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar