Tepatnya, acara ini dilaksanakan sehari menjelang masuknya bulan puasa.
Tujuan dari tradisi ini adalah untuk mengungkapkan rasa syukur dan kegembiraan memasuki bulan puasa.
Selain itu, upacara ini juga merupakan simbol penyucian diri, lo.
Balimau Kasai adalah ritual di mana masyarakat mandi dengan menggunakan air yang dicampur jeruk limau.
Menurut kepercayaan, jeruk yang dipakai untuk digunakan mandi ini adalah air bersih yang telah dicampur dengan bunga wangian yang dicampur dengan berbagai jenis jeruk.
Misalnya seperti jeruk purut, jeruk nipis, dan jeruk kapas.
Sedangkan, Kasai adalah wangi-wangian yang biasa dipakai untuk wajah atau tangan, seperti lulur.
Bagi masyarakat Kampar, pengharum rambut ini dipercayai bisa mengusir segala macam rasa dengki sebelum memasuki bulan puasa.
Tradisi yang sudah dikenal sejak lama ini merupakan kebiasaan warga Riau untuk mensucikan diri dan mandi dialiran Sungai Kampar, Riau.
Terdapat sejumlah peralatan dan bahan yang biasa digunakan dalam ritual Balimau Kasai ini.
Di antaranya baju enam warna, yaitu putih, hijau, merah, kuning, hitam dan abu-abu.
Baca Juga: Mheibes, Permainan Rebut Cincin yang Jadi Tradisi Ramadan di Irak
Setiap warna ini memiliki arti dan makna sendiri, Kids.
Sebelum mandi balimau kasai, biasanya diadakan ziarah ke makam tokoh masyarakat setempat, yakni Makam Depati Bahrein, yang terletak di wilayah Lubuk Bunter.
Nah, itulah tradisi Ramadan di Riau, yaitu balimau kasai.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar