4. Adanya kenangan kejayaan masa lalu seperti zaman Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit.
Faktor ekternal:
1. Munculnya gerakan Turki muda atau All Indian National Congres 1885, dan Gandhisme. Hal ini tak lepas kebangkitan nasional di Asian dan Afrika.
2. Timbulnya paham-paham baru di Eropa dan Amerika yang masuk ke Indonesia. Seperti nasionalisme, demokrasi, liberalisme dan sosialisme.
3. Adanya kemenangan Jepang atas Rusia pada 1905 yang menyadarkan dan membangkitkan bangsa-bangsa Asia untuk melawan bangsa barat.
Namun, sebelum abad ke-20, perlawanan bangsa Indonesia ini masih dilakukan dengan sifat kedaerahan.
Perlawanan ini dilakukan secara fisik dengan senjata tradisional dan dipimpin oleh tokoh-tokoh karismatik.
Tetapi, perlawanan ini selalu gagal dan bisa dipatahkan penjajah dengan senjatanya yang lebih kuat.
Maka dari itu, banyak pejuang yang gugur dalam peperangan itu dan perjuangan fisik pun berakhir.
Perjuangan kemudian beralih ke masa perjuangan lewat organisasi modern, Kids.
Organisasi ini juga dibangun dengan tujuan memperbaiki hajat hidup bangsa ke arah yang lebih baik.
Baca Juga: Organisasi Taman Siswa: Sejarah Berdiri, Ajaran, dan Perkembangannya
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar