Baca Juga: Fakta dan Mitos Menarik dari Friday 13th, Kenapa Dianggap Sial?
Mitos banyak dimanfaatkan sebagai salah satu cara untuk mengedukasi anak-anak yang bertumbuh supaya bisa patuh dan sesuai dengan nilai dan norma masyarakat.
Hal ini juga didukung dengan belum berkembangnya ilmu pengetahuan yang mengandalkan logika berpikir.
Sehingga mitos bisa tertanam erat dalam benak dan diri individu dalam sebuah generasi masyarakat.
Seiring waktu dan perkembangan ilmu pengetahuan hingga pembuktian ilmiah, banyak mitos yang berkembang di masyarakat bisa dijelaskan secara logis.
Salah satunya larangan menggunakan baju hijau ketika datang ke Pantai Selatan.
Hal ini sebenarnya berkaitan dengan upaya preventif supaya jika seseorang terseret ombak akan lebih mudah dievakuasi karena warna hijau dianggap sulit terlihat di tengah lautan yang biru.
2. Berkaitan dengan Kepercayaan
Meski sudah memasuki era modern dan globalisasi, masyarakat Indonesia masih banyak yang memegang teguh kepercayaan tradisional.
Nenek moyang orang Indonesia dulunya memiliki dua jenis kepercayaan yang sarat nilai mitos, yaitu dinamisme (benda bertuah) dan animisme (roh dan makhluk halus).
Hal inilah yang membuat kepercayaan akan mitos jadi berakar sangat kuat sekalipun Indonesia kini sudah makin modern dan bergerak ke arah kemajuan akibat arus globalisasi.
Berbagai mitos leluhur juga sering bercampur dengan agama yang dianut oleh penduduk Indonesia, misalnya yang bisa ditemukan pada perilaku dan nilai-nilai kehidupan Islam Kejawen.
Source | : | Kompas.com,Hellosehat.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar