Hal ini akan berubah jika kecepatan enggak ditambahkan secara berkala dan menyebabkan satelit jatuh ke Bumi.
Bagaimana Cara Satelit Tetap Mengorbit dan Enggak Jatuh Ke Bumi?
Dilansir dari kompas.com, satelit dibawa ke luar angkasa dengan roket dan disebut dengan satelit buatan.
Berbeda dengan bulan yang jadi satelit alami Bumi dan mengorbit pada Bumi secara alami juga.
Roket yang mengirimkan satelit buatan ini harus terbang antara 100-200 km di atas Bumi dan keluar dari lapisan atmosfer Bumi.
Menurut Jonathan McDowell, seorang astronom di o for Astrophysics, ketika roket sudah sampai di ketinggian orbit yang sudah ditentukan, maka arahnya akan beralih ke samping dengan kecepatan sekitar 18.000 mil/jam.
Selanjutnya roket akan mati dan mulai menjatuhkan satelit yang dibawanya sampai ke salah satu lapisan atmosfer.
Satelit ini akan ada di orbit dan meluncur dengan kecepatan yang sama mengelilingi Bumi yang melengkung.
Satelit akan tetap ada di orbit selama kecepatannya selalu seimbang dengan angin yang bertiup dari arah berlawanan.
Satelit pertama Sputnik1 diluncurkan pada 1957 dan mendorong Amerika Serikat mempercepat penjelajahan ruang angkasanya sendiri.
Beberapa bulan setelahnya Amerika Serikat meluncurkan Explorer1 yang mendorong ribuan satelit lain di bawah ke luar angkasa.
Menurut perkiraan ilmiah, dari 12.000 keping puing-puing antariksa ada beberapa ribu satelit di orbitnya, tapi hanya sekitar seribu yang masih aktif sampai saat ini.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar