GridKids.id - Kids, pernahkah kamu mendengar istilah tentang orang laut atau suku Laut?
Orang laut atau suku laut merupakan kelompok masyarakat yang punya kebudayaan bahari yang masih murni.
Orang laut hidup nomaden atau berpindah-pindah karena sebagian besar kehidupannya ada di lautan, di atas perahu, bukannya di daratan.
Dilansir dari laman kebudayaan. kemdikbud.go.id, kini banyak orang laut yang sudah hidup menetap berbeda dengan tradisinya terdahulu.
Hal ini juga diungkapkan oleh Adrian B. Lapian dalam bukunya yang berjudul Orang Laut-Bajak Laut-Raja Laut: Sejarah Kawasan Laut Sulawesi Abad XIX (2009).
Dalam buku tersebut, orang laut adalah suku bangsa yang bertempat tinggal di atas perahu dan hidup mengembara di Perairan Provinsi Kepulauan Riau dan sekitarnya hingga pantai Johor Selatan.
Orang laut memiliki beragam penamaan atau sebutan, misalnya di Kepulauan Riau mereka dikenal dengan orang pesukuan, orang sampan, orang Mantang, orang Tambus, dan orang Mapor.
Dalam berbagai literatur berbahasa Inggris, ada juga banyak sebutan untuk orang laut ini mulai dari sea nomads, sea folks, sea hunters and gatherers, sea forager, sea gypsies, hingga people of the sea.
Terlepas dari banyaknya ragam penamaan atau sebutannya, untuk orang Melayu di Kepulauan Riau, sebutan orang laut inilah yang paling populer.
Tak hanya populer di Indonesia bagian Barat, orang laut juga dikenal dan populer di kawasan Indonesia Tengah yaitu tepatnya di kawasan Sulawesi.
Orang laut di kawasan ini dikenal dengan berbagai nama seperti Bajo, Samal Laut, juga nama-nama suku bangsa lokal seperti Talaud, Tondano, Maranao, juga Ilanun.
Baca Juga: Negara Maritim: Konsep Aktivitas Ekonomi dan Contoh Negaranya
Sejarah Orang Laut atau Suku Laut
Ada banyak versi tentang sejarah asal muasal orang Laut yang berkembang di tengah masyarakat.
Mulai dari pendapat peneliti asing hingga cerita rakyat setempat. Berikut beberapa teori asal-muasal orang laut di perairan Indonesia, yaitu:
1. BM Syamsuddin: Berdasar cerita rakyat menuliskan bahwa orang laut berasal dari garam pemberian Raja Johor pada seorang nenek sakti.
Garam inilah yang kemudian atas berkat Allah menjelma jadi orang enam suku.
2. Vivienne Wee: Orang laut merupakan keturunan raja-raja Melayu, pendapat ini berasal dari analisis naskah Sulalatus Salatin.
Orang laut yang hidup di Kepulauan Riau adalah suku bangsa asli Melayui keturunan bangsa Melayu tua atau Proto Melayu.
Keberadaan mereka yang tinggal di kawasan pesisir pantai Pulau Sumatra disebabkan karena migrasi bangsa Melayu Muda (Deutro Melayu) ke kawasan Asia Tenggara.
Orang laut punya peranan besar sejak era kekuasaan kerajaan Sriwijaya hingga era Kesultanan Riau-Johor.
Loyalitas dan kesetiaan orang laut pada Sultan yang berkuasa diketahui sangat kuat.
Hal ini didukung oleh pendapat Tom Pires, sebutan orang selat pada orang laut sudah dimulai sejak di Palembang.
Baca Juga: Benarkah Nenek Moyang Orang Indonesia adalah Seorang Pelaut?
Sejarah mencatat bahwa orang-orang laut inilah yang membantu sultan mendirikan Kesultanan Melaka.
Beberapa bahkan dijadikan tentara kerajaan, pendayung armada, hingga pembuat senjata besi.
Beberapa yang lain juga mengerjakan tugas domestik kerajaan seperti mengangkut duta atau utusan luar negeri yang berkunjung hingga mengurus surat-surat kerajaan.
Orang laut digambarkan selalu setia pada Sultan bahkan di waktu-waktu sulit ketika penaklukan bangsa Barat pada wilayah kerajaan Nusantara hingga ketika terjadi konflik intern dalam kerajaan.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | kebudayaan.kemdikbud.go.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar