Semakin berkembang zaman, kegiatan itu pun makin diminati banyak kalangan.
Bahkan hingga sekarang, perlombaan ini masih eksis dilakukan dan diminati banyak peserta.
Biasanya, kerbau peserta Makepung didandani dengan berbagai macam hiasan agar terlihat menarik.
Adapun hiasan yang kerap digunakan adalah mahkota di kepala dan bendera hijau atau merah di masing-masing kereta.
Perlombaan ini juga diwarnai dengan gamelan khas Bali yang terbuat dari bambu atau Jegog.
Hal yang meanrik dari Makepung adalah yel-yel joki yang berada di atas cikar dan sedang memberi semangat pada kedua kerbaunya.
Aturan Makepung
Makepung memiliki aturan yang sedikit berbeda dengan balapan pada umumnya.
Peserta balapan akan diberi jarak sekitar 10 meter ke belakang sebelum memulai start.
Jika yang berada di belakang mampu mengejar jarak tanpa mendahului, maka ia dinyatakan menang.
Namun jika yang terdepan mampu memperlebar jarak, ia yang dinyatakan menang.
Baca Juga: Sejarah Tradisi Meniup Terompet di Malam Pergantian Tahun #AkuBacaAkuTahu
Namun apabila jarak keduanya masih hingga finis, maka balapan dinyatakan imbang.
Itulah sejarah singkat tentang tradisi Makepung ya, Kids.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Andy Nugroho |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar