GridKids.id - Ketika bicara tentang Tata Surya maka akan muncul pembahasan tentang Planet, salah satunya Merkurius.
Planet Merkurius adalah planet pertama dalam Tata Surya kita dan merupakan planet yang jaraknya paling dekat dengan Matahari.
Ukuran planet Merkurius merupakan yang paling kecil di antara planet yang ada di tata surya lainnya.
Planet Merkurius memiliki kala revolusi selama 88 hari, dan kala rotasinya selama 59 hari.
Menurut buku Ensiklopedia Mini Bintang dan Planet karya Fajar S. Kurniawan (2020), atmosfer planet Merkurius sangat tipis dan mengandung sedikit helium, hidrogen, oksigen, dan sodium.
Tak ada tekanan udara dan angin di planet Merkurius dengan temperaturnya sekitar 450 derajat Celcius.
Inti Planet Merkurius mengandung material Besi setebal 1.800-1.900 kilometer, dan diketahui punya kandungan besi yang jauh lebih banyak dari planet tata surya lainnya.
Permukaan planet Merkurius terdiri dari ribuan kawah karena tabrakan-tabrakan dengan meteor dan enggak memiliki satelit alami.
Catatan awal tentang planet Merkurius berasal dari orang Sumeria sekitar 3000 SM, bangsa Romawi lalu menamai planet ini dengan nama dewa mereka yaitu Merkurius atau Hermes (dewa perjalanan yang mengenakan sandal bersayap).
Diameter planet ini diperkirakan 4 kali lebih kecil daripada Bumi yaitu sekitar 4.879,4 km dan 4 kali lebih besar dari Bulan, satelit alami Bulan.
Lalu, apa saja fakta menarik planet Merkurius, planet terkecil di Tata Surya dan berjarak paling dekat dengan Matahari?
Baca Juga: 9 Fakta Unik Merkurius, Planet Terkecil yang Paling Dekat Matahari
Fakta Menarik Planet Merkurius
Dilansir dari infoastronomy.org, Merkurius dinamai dengan nama dewa pengantar pesan jaman Romawi Kuno, yaitu Hermes karena pergerakannya yang sangat cepat.
Merkurius hanya bisa diamati dari Bumi di jarak maksimum 28,3 derajat dari Matahari, sehingga hanya bisa terlihat di langit timur sebelum terbitnya Matahari atau di barat setelah terbenamnya Matahari.
Pengamat hanya punya waktu paling lama 1 jam 53 menit untuk bisa mengamati planet terdekat dengan Matahari ini.
Pengamatan masyarakat Yunani Kuno pada masa lampau mengenali Merkurius sebagai dua objek berbeda, yang muncul di langit timur dinamai Apollo, sedangkan di langit barat dinamai dengan Hermes.
Meski punya kala revolusi dan kala rotasi yang lebih singkat dibanding planet di tata surya lainnya.
Planet ini memerlukan 176 hari Bumi untuk bisa mengalami sekali rentang siang dan malam.
Uniknya satu hari di Merkurius jauh lebih lama daripada rentang waktu satu tahunnya.
Pembentukan planet Merkurius diperkirakan terjadi akibat tabrakan planetesimal berukuran seperenam dari massa totalnya.
Benturan ini menyebabkan terlepasnya kerak dan mantel asli Merkurius dan meninggalkan inti planetnya.
Teori pembentukan Merkurius lainnya menyatakan bahwa Merkurius kemungkinan sudah terbentuk dari nebula Matahari sebelum energi Matahari mencapai titik stabilnya.
Teori ini memperkirakan bahwa ukuran Merkurius awalnya mungkin dua kali lipat dari ukurannya saat ini.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Infoastronomy.org |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar