Beasiswa itu membuat Louis masuk ke Institut Nasional untuk kaum muda Tunanetra di Paris.
Institut Nasional yang bernama Institution Royale de Jeunes Aveugles yang didirikan oleh Valentin Hauy ini diperuntukkan bagi para pelajar yang tunanetra dan memberikan pengajaran untuk keterampilan akademik hingga kejuruan.
Valentine Hauy merupakan guru penyandang tunanetra pertama yang menciptakan model pembelajaran bagi siswa-siswi tunanetra di institut tersebut.
Sistem pendidikan di sekolah ini mengajarkan murid-muridnya untuk membaca dengan huruf alfabet timbul dengan memanfaatkan indera perabanya.
Namun, hasil dari sistem atau model pembelajaran ini kurang efektif karena enggak banyak siswa yang bisa menguasai cara membaca dan menulis meski sudah belajar cara melakukannya.
Proses Penemuan Huruf Braille
Dilansir dari laman wawasansejarah.com, pada 8 Agustus 1928 Louis Braille diangkat menjadi re'pe'titeur atau guru magang di almamaternya.
Huruf Braille temuan Louis Braille berasal dari sistem kode tentara yang diperkenalkan oleh pensiunan kapten artileri tentara Napoleon Bonaparte, yaitu Charles Barbier.
Sistem kode tentara itu dibuat dan digunakan untuk mengirim pesan antar tentara di situasi yang gelap total di medan perang.
Demonstrasi yang dilakukan Charles Barbier dianggap jauh lebih mudah dipahami ketimbang model atau sistem pembelajaran Valentine Hauy yang diajarkan sebelumnya.
Louis Braille yang kala itu berumur 12 tahun menganggap demonstrasi itu sangat menarik.
Baca Juga: Mulanya Digunakan Para Tentara, Ini 4 Fakta Menarik Huruf Braille yang Sempat Dilarang
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar