GridKids.id - Kucing adalah salah satu hewan peliharaan yang paling banyak dipelihara di rumah.
Tapi, tahukah kamu bahwa kucing awalnya merupakan hewan yang hidup di alam liar dan akhirnya mengalami proses domestikasi oleh manusia?
Ada berbagai jenis atau ras kucing yang punya penggemarnya masing-masing, karena sifatnya yang jinak, menggemaskan juga pintar.
Keberadaan kucing dalam sejarah juga bisa dirunut sejak peradaban bangsa-bangsa kuno seperti bangsa Mesir yang pernah menganggap hewan ini sebagai hewan suci yang posisinya setara dengan dewa.
Kucing yang menggemaskan termasuk dalam family Felidae sehingga kucing masih satu kerabat dengan harimau, singa, macan, hingga jaguar.
Melansir dari goodnewsfromindonesia.id, proses domestikasi kucing disebut berawal di kawasan Timur Tengah dan spesies pertama yang mulai dipelihara manusia adalah jenis kucing liar Afrika (Felislybica).
Kucing liar Afrika inilah yang disebut-sebut sebagai nenek moyang kucing rumahan yang kita ketahui sekarang.
Domestikasi kucing awalnya berkaitan erat dengan aktivitas manusia yang pada masa itu lazim bercocok tanam dan dimanfaatkan sebagai hewan penjaga tanaman dari serangan hama.
Menurut perkiraan para peneliti proses domestikasi kucing sudah terjadi sejak 12.000 tahun yang lalu.
Sekitar 3.600 tahun yang lalu di Mesir menjadi tempat yang dipercaya jadi awal mula area domestikasi kucing dan keberadaan hewan ini sangat dihargai di sana.
Saking dihargai keberadaannya, ada dewi bangsa Mesir kuno yang memiliki rupa seperti kucing, yaitu Dewi Bastet.
Baca Juga: Terlihat Bersemangat, Ternyata Ini Penyebab Kucing Suka Berburu Tikus
Anggapan bahwa Mesir jadi tempat awal proses domestikasi kucing berlangsung patah setelah ditemukan kerangka kucing berusia 9.500 tahun di Pulau Siprus di Eropa.
Kerangka kucing di Pulau Siprus itu ditemukan terkubur bersama kerangka manusia.
Hai ini mengindikasikan bahwa saat itu kucing sudah jadi sahabat manusia, ribuan tahun sebelum adanya peradaban Mesir Kuno.
Lalu, bagaimana cara kucing bisa menyebar dan dikenal di seluruh Dunia?
Persebaran Kucing ke Seluruh Dunia
Uniknya, keberadaan kucing enggak hanya dihargai di peradaban Mesir Kuno melainkan juga di beragam peradaban dunia lainnya.
Bangsa Eropa melihat kucing sebagai simbol kebebasan.
Sedangkan di benua Asia kucing adalah lambang dari sebuah keberuntungan.
Persebaran kucing bisa terjadi karena perantara tangan manusia yang membawanya ke bepergian dan menetap ke seluruh dunia.
Kucing itu lalu nanti akan berkembang biak dan menetap sehingga persebaran kucing sebagai hewan rumahan berjalan beriringan dengan mobilisasi manusia dari waktu ke waktu.
Kucing ketika itu dikenal sebagai hewan yang paling berjasa mengusir hama milik para petani.
Baca Juga: Mengapa Kumis Memiliki Kumis dan Apa Fungsinya? Ini Penjelasannya
Nah, karena alasan inilah kemudian banyak orang yang bercocok tanam akan memelihara kucing untuk bekerja memberantas hama.
Tak berhenti di turki, kucing menarik perhatian orang-orang Romania, Bulgaria, hingga bangsa Viking dan bangsa Romawi.
Kucing yang tadinya digunakan sebagai pengusir hama di ladang lalu dimanfaatkan untuk memberantas tikus di geladak kapal bangsa penjelajah yang berlayar selama berbulan-bulan.
Hal ini didukung dengan temuan bahwa DNA kucing purba banyak ditemukan di berbagai kota pelabuhan yang ada di seluruh dunia.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Goodnewsfromindonesia.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar